JOMBANG - Memanfaatkan kulit kopi yang terbuang sia-sia, Samudji, pemuda warga Desa Carangwulung, Kecamatan Wonosalam. Kabupaten Jombang, berhasil memproduksi minuman seduh berbahan kulit kopi.
Pemuda 25 tahun ini, mengolah kulit kopi menjadi minuman nikmat dan menyegarkan ini bersama istrinya. Dikemas secara unik, minuman ini mulai digemari wisatawan yang berkunjung ke Wonosalam.
Samudji mengatakan, dalam prosesnya, kopi merah hasil petik kebun ini dipisah dengan cara ditumbuk manual. Setelah terkumpul banyak, kulit kopi kemudian dijemur dibawah terik matahari.
“Beberapa hari di jemur, kulit kopi jenis exelsa ini akan mengering,” ungkapnya kepada JTV, Rabu (02/08/2023).
Setelah itu, kulit kopi di sangrai di atas tungku manual dengan api sedang. Proses sangrai ini dilakukan persis dengan melakukan proses sangrai biji kopi.
“Usai tampak menghitam, baru diangkat dan dikemas dalam plastik sesuai pesanan pelanggannya,” imbuh Samudji.
Samudji mengakui, inovasi ini dilakukan karena penasaran dengan kebiasaan nenek moyang di lereng Gunung Anjasmoro yang mengolah biji kopi dengan kulitnya. Karena penasaran, dirinya akhirnya mencoba minuman kulit kopi yang diberi nama cascara tea.
“Rasa kulit kopi ini menyerupai rasa seduhan teh yang lebih lembut. Dalam penyajiannya kulit kopi ini diminum seperti teh yakni dengan cara diseduh air hangat,” jelasnya.
Rasa lembut dari kulit kopi ini membuat warga yang menikmatinya bisa ketagihan. Minuman yang terbilang baru di jombang ini mulai dilirik oleh penggemar kopi. Sekaligus bisa menjadi alternatif penikmat kopi menikmati bagian dari kopi dengan gaya berbeda. (ful/rok)
Pemuda 25 tahun ini, mengolah kulit kopi menjadi minuman nikmat dan menyegarkan ini bersama istrinya. Dikemas secara unik, minuman ini mulai digemari wisatawan yang berkunjung ke Wonosalam.
Samudji mengatakan, dalam prosesnya, kopi merah hasil petik kebun ini dipisah dengan cara ditumbuk manual. Setelah terkumpul banyak, kulit kopi kemudian dijemur dibawah terik matahari.
“Beberapa hari di jemur, kulit kopi jenis exelsa ini akan mengering,” ungkapnya kepada JTV, Rabu (02/08/2023).
Setelah itu, kulit kopi di sangrai di atas tungku manual dengan api sedang. Proses sangrai ini dilakukan persis dengan melakukan proses sangrai biji kopi.
“Usai tampak menghitam, baru diangkat dan dikemas dalam plastik sesuai pesanan pelanggannya,” imbuh Samudji.
Samudji mengakui, inovasi ini dilakukan karena penasaran dengan kebiasaan nenek moyang di lereng Gunung Anjasmoro yang mengolah biji kopi dengan kulitnya. Karena penasaran, dirinya akhirnya mencoba minuman kulit kopi yang diberi nama cascara tea.
“Rasa kulit kopi ini menyerupai rasa seduhan teh yang lebih lembut. Dalam penyajiannya kulit kopi ini diminum seperti teh yakni dengan cara diseduh air hangat,” jelasnya.
Rasa lembut dari kulit kopi ini membuat warga yang menikmatinya bisa ketagihan. Minuman yang terbilang baru di jombang ini mulai dilirik oleh penggemar kopi. Sekaligus bisa menjadi alternatif penikmat kopi menikmati bagian dari kopi dengan gaya berbeda. (ful/rok)