BLITAR - Para petani tembakau di Kabupaten Blitar, menyambut gembira panen raya tembakau pada musim kemarau panjang tahun ini. Pasalnya, hasil panen tembakau melimpah dan kualitas lebih baik, serta ditunjang dengan nilai jual tembakau yang tinggi di pasaran.
Kondisi ini membuat para petani tembakau setempat meraup untung besar. Untung besar tersebut salah satunya dirasakan para petani tembakau di Kelurahan Talun, Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar, Selasa (01/08/2023).
Meski sempat terkendala persoalan air. Namun, tanaman tersebut mampu tumbuh subur dan menghasilkan daun tembakau berkualitas.
Suyono, petani tembakau setempat mengaku, kemarau panjang menjadikan petani lebih mudah dalam mengolah tanaman tembakau. Pasalnya, tanaman tembakau tidak membutuhkan banyak air.
“Selain itu, saat ini tembakau kami juga kualitasnya bagus dan nilai jualnya tinggi. Makanya sekarang petani bisa meraup untung lumayan besar,” ungkapnya kepada JTV.
Sekedar diketahui, di Kelurahan Talun, Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar, terdapat puluhan hektar tembakau dengan varietas lokal kedu lulang yang sudah mendapat pengakuan dari kementrian pertanian.
Musim panen tahun ini, petani menjual tembakau kering dengan harga 50 hingga 70 ribu rupiah per kilogram. Berbeda dengan musim panen sebelumnya yang hanya mencapai 35 hingga 40 ribu rupiah per kilogram. Kenaikan harga karena ini dipengarui tingginya permintaan daun tembakau yang tinggi. (as/rok)
Kondisi ini membuat para petani tembakau setempat meraup untung besar. Untung besar tersebut salah satunya dirasakan para petani tembakau di Kelurahan Talun, Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar, Selasa (01/08/2023).
Meski sempat terkendala persoalan air. Namun, tanaman tersebut mampu tumbuh subur dan menghasilkan daun tembakau berkualitas.
Suyono, petani tembakau setempat mengaku, kemarau panjang menjadikan petani lebih mudah dalam mengolah tanaman tembakau. Pasalnya, tanaman tembakau tidak membutuhkan banyak air.
“Selain itu, saat ini tembakau kami juga kualitasnya bagus dan nilai jualnya tinggi. Makanya sekarang petani bisa meraup untung lumayan besar,” ungkapnya kepada JTV.
Sekedar diketahui, di Kelurahan Talun, Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar, terdapat puluhan hektar tembakau dengan varietas lokal kedu lulang yang sudah mendapat pengakuan dari kementrian pertanian.
Musim panen tahun ini, petani menjual tembakau kering dengan harga 50 hingga 70 ribu rupiah per kilogram. Berbeda dengan musim panen sebelumnya yang hanya mencapai 35 hingga 40 ribu rupiah per kilogram. Kenaikan harga karena ini dipengarui tingginya permintaan daun tembakau yang tinggi. (as/rok)