TUBAN - Pembuangan limbah cucian pasir dikeluhkan para petani di Desa Tasikharjo, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Selasa (15/08/2023). Pasalnya, limbah lumpur bercampur air asin itu dibuang di aliran sungai setempat hingga masuk ke lahan pertanian warga.
Akibatnya, lahan produktif seluas 7 hektar milik para petani setempat tak bisa ditanami akibat dipenuhi limbah pasir. Tak hanya itu, beberapa ikan air tawar di sungai juga ikut mati karena terkena limbah berbentuk lumpur bercampur air laut ini.
Joko Lesmono, salah satu petani setempat mengatakan, lahan seluas 7 hektar disini sebelumnya merupakan lahan produktif yang ditanami padi, jagung, dan kacang. Namun sejak adanya pembuangan limbah yang memenuhi lahan mereka, lahan pertanian menjadi panas dan tak bisa ditanami.
“Semenjak adanya pembuangan limbah pasir silika yang mengalir ke sungai dan sawah disini, para petani tidak bisa menanami lahan mereka. Maka dari itu petani sangat dirugikan dengan adanya pembuangan limbah ini,” tegas Joko Lesmono kepada awak media.
Tak hanya itu, limbah pasir silika yang sengaja dibuang di aliran sungai ini juga membunuh sejumlah ikan. Para ikan mati lantaran terkontaminasi air asin dan limbah lumpur yang dialirkan ke sungai menggunakan pipa.
“Limbahnya sangat fatal ini. Selain lahan pertanian yang rusak, ikan yang ada di sungai juga banyak yang mati karena airnya asin,” ungkap Joko Lesmono.
Atas kondisi ini, para petani berharap agar pemerintah di desa setempat bisa memberikan solusi terhadap permasalah yang terjadi. Selain itu, pemilik cucian pasir silika juga diharapkan tidak lagi membuang limbah sembarangan. (dzi/rok)
Akibatnya, lahan produktif seluas 7 hektar milik para petani setempat tak bisa ditanami akibat dipenuhi limbah pasir. Tak hanya itu, beberapa ikan air tawar di sungai juga ikut mati karena terkena limbah berbentuk lumpur bercampur air laut ini.
Joko Lesmono, salah satu petani setempat mengatakan, lahan seluas 7 hektar disini sebelumnya merupakan lahan produktif yang ditanami padi, jagung, dan kacang. Namun sejak adanya pembuangan limbah yang memenuhi lahan mereka, lahan pertanian menjadi panas dan tak bisa ditanami.
“Semenjak adanya pembuangan limbah pasir silika yang mengalir ke sungai dan sawah disini, para petani tidak bisa menanami lahan mereka. Maka dari itu petani sangat dirugikan dengan adanya pembuangan limbah ini,” tegas Joko Lesmono kepada awak media.
Tak hanya itu, limbah pasir silika yang sengaja dibuang di aliran sungai ini juga membunuh sejumlah ikan. Para ikan mati lantaran terkontaminasi air asin dan limbah lumpur yang dialirkan ke sungai menggunakan pipa.
“Limbahnya sangat fatal ini. Selain lahan pertanian yang rusak, ikan yang ada di sungai juga banyak yang mati karena airnya asin,” ungkap Joko Lesmono.
Atas kondisi ini, para petani berharap agar pemerintah di desa setempat bisa memberikan solusi terhadap permasalah yang terjadi. Selain itu, pemilik cucian pasir silika juga diharapkan tidak lagi membuang limbah sembarangan. (dzi/rok)
Ikuti berita terkini JTV Bojonegoro di Google News