NGAWI - Puluhan penghobi mancing menggelar upacara bendera peringatan HUT ke-78 Republik Indonesia di aliran Bengawan Madiun yang ada di wilayah Kelurahan Ketanggi, Kecamatan, Kabupaten Ngawi, kamis (17/08/2023) pagi.
Kegiatan upacara yang baru pertama kali digelar ini bakal dijadikan agenda rutin tahunan. Upacara bendera dilakukan oleh sekitar 50 pemancing yang berasal dari Ngawi dan daerah sekitar.
Salah satu pemancing, Dodik Setiawan mengaku, upacara ini digelar sebagai wujud rasa nasionalisme para pemancing. Bahkan tidak hanya memancing, mereka juga ikut menjaga ekosistem sungai.
“Ini pertama kali digelar. Para pemancing sangat antusias. Ini untuk memupuk rasa nasionalisme dan juga menjaga sungai,” tegasnya kepada JTV.
Lanjut Dodik, hal ini dilakukan dengan melarang jika mengetahui ada warga yang membuang sampah ke aliran sungai. Termasuk jika mengetahui adanya warga yang menangkap ikan dengan racun.
“Kami para pemancing selalu menegur warga yang membuang sampah di sungai maupun menangkap ikan dengan racun. Ini merusak sungai,” imbuh Dodik.
Dalam kesempatan ini, para pemancing juga mengaku sangat kecewa, lantaran dua sungai besar yang mengalir di Ngawi, yakni Bengawan Solo dan Bengawan Madiun rusak ekosistemnya akibat ulah warga yang tidak bertanggung jawab.
“Momentum kemerdekaan ini harus dijadikan semangat membangkitkan rasa nasionalisme dan rasa ikut menjaga kelestarian lingkungan,” timpal sulastri, pemancing lain. (ito/rok)
Kegiatan upacara yang baru pertama kali digelar ini bakal dijadikan agenda rutin tahunan. Upacara bendera dilakukan oleh sekitar 50 pemancing yang berasal dari Ngawi dan daerah sekitar.
Salah satu pemancing, Dodik Setiawan mengaku, upacara ini digelar sebagai wujud rasa nasionalisme para pemancing. Bahkan tidak hanya memancing, mereka juga ikut menjaga ekosistem sungai.
“Ini pertama kali digelar. Para pemancing sangat antusias. Ini untuk memupuk rasa nasionalisme dan juga menjaga sungai,” tegasnya kepada JTV.
Lanjut Dodik, hal ini dilakukan dengan melarang jika mengetahui ada warga yang membuang sampah ke aliran sungai. Termasuk jika mengetahui adanya warga yang menangkap ikan dengan racun.
“Kami para pemancing selalu menegur warga yang membuang sampah di sungai maupun menangkap ikan dengan racun. Ini merusak sungai,” imbuh Dodik.
Dalam kesempatan ini, para pemancing juga mengaku sangat kecewa, lantaran dua sungai besar yang mengalir di Ngawi, yakni Bengawan Solo dan Bengawan Madiun rusak ekosistemnya akibat ulah warga yang tidak bertanggung jawab.
“Momentum kemerdekaan ini harus dijadikan semangat membangkitkan rasa nasionalisme dan rasa ikut menjaga kelestarian lingkungan,” timpal sulastri, pemancing lain. (ito/rok)
Ikuti berita terkini JTV Bojonegoro di Google News