NGAWI - Puncak musim kemarau membuat sejumlah Desa di Kabupaten Ngawi kesulitan mendapat pasokan air bersih. Bahkan, sebagian sumur warga mulai mengering.
Untuk membantu mencukupi kebutuhan itu, Polres Ngawi melakukan dropping 20 tangki ke 4 desa yang saat ini mengalami krisis air bersih.
Kapolres Ngawi, AKBP Argowiyono menjelaskan, untuk wilayah ngawi bantuan air bersih diberikan ke 4 desa dengan masing-masing desa menerima bantuan 5 tangki air bersih. Ke 4 desa tersebut yakni Desa Cantel, Kecamatan Pitu, Desa Kerek dan Desa Banyurip, Kecamatan Ngawi, serta Desa Gunungsari, Kecamatan Kasreman.
“Kami distribusikan sebanyak 20 tangki yang masing-masing berisi 5 ribu liter air bersih ke daerah terdampak kekeringan. Kegiatan sosial ini serentak dilakukan oleh jajaran Polres di wilayah Polda Jatim,” ungkapnya kepada JTV, Kamis (03/08/2023).
Sementara itu, Kepala Desa Kerek, Bayu Onggo Baskoro mengaku jika di desanya menjadi daerah langganan krisis air bersih saat kemarau. Hal ini karena secara geografis letak desanya di daerah perbukitan. Kurang lebih ada 500 KK saat ini yang sumurnya telah mengering saat kemarau.
“Alhamdulillah hari ini kita dapat bantuan air bersih dari Polres Ngawi. Ini cukup membantu warga kami untuk keperluan sehari-hari,” tegasnya.
Seperti diketahui, berdasar data BPBD Ngawi hingga kini masih ada 32 Desa dengan 37 ribu KK atau 127 ribu jiwa yang rawan kesulitan air bersih saat kemarau. (ito/rok)
Untuk membantu mencukupi kebutuhan itu, Polres Ngawi melakukan dropping 20 tangki ke 4 desa yang saat ini mengalami krisis air bersih.
Kapolres Ngawi, AKBP Argowiyono menjelaskan, untuk wilayah ngawi bantuan air bersih diberikan ke 4 desa dengan masing-masing desa menerima bantuan 5 tangki air bersih. Ke 4 desa tersebut yakni Desa Cantel, Kecamatan Pitu, Desa Kerek dan Desa Banyurip, Kecamatan Ngawi, serta Desa Gunungsari, Kecamatan Kasreman.
“Kami distribusikan sebanyak 20 tangki yang masing-masing berisi 5 ribu liter air bersih ke daerah terdampak kekeringan. Kegiatan sosial ini serentak dilakukan oleh jajaran Polres di wilayah Polda Jatim,” ungkapnya kepada JTV, Kamis (03/08/2023).
Sementara itu, Kepala Desa Kerek, Bayu Onggo Baskoro mengaku jika di desanya menjadi daerah langganan krisis air bersih saat kemarau. Hal ini karena secara geografis letak desanya di daerah perbukitan. Kurang lebih ada 500 KK saat ini yang sumurnya telah mengering saat kemarau.
“Alhamdulillah hari ini kita dapat bantuan air bersih dari Polres Ngawi. Ini cukup membantu warga kami untuk keperluan sehari-hari,” tegasnya.
Seperti diketahui, berdasar data BPBD Ngawi hingga kini masih ada 32 Desa dengan 37 ribu KK atau 127 ribu jiwa yang rawan kesulitan air bersih saat kemarau. (ito/rok)
