NGAWI - DPRD Kabupaten Ngawi mendorong Pemkab melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian setempat untuk menambah luas lahan tanam padi pada periode Agustus-September 2023 ini.
Hal ini seiring dengan target pemerintah pusat untuk Kabupaten Ngawi sebagai lumbung pangan mampu menambah luas tanam mencapai 12 ribu hektar. Penambahan luas tanam padi ini dilakukan, sebagai antisipasi ancaman krisis pangan yang terjadi dampak dari el nino.
Menyikapi target tersebut, Ketua DPRD Kabupaten Ngawi, Heru Kusnindar mendorong agar Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian setempat melakukan pemetaan secara intensif terhadap potensi lahan pertanian. Diakuinya target penambahan luas tanam 12 ribu hektar bukan jumlah yang kecil.
“Melihat target tinggi dari pemerintah pusat. Kita sebagai warga Ngawi justru harus bangga dan mampu menjadi lumbung pangan,” ujar Heru kepada JTV, Rabu (06/09/2023).
Diharapkan, adanya koordinasi dengan kelompok tani dan dinas untuk melihat potensi tersebut. Termasuk dengan upaya pemberian bantuan juga harus lebih dioptimalkan dengan harapan target penambahan luas tanam dapat terpenuhi.
“Dengan adanya penambahan lahan tersebut yang harus diperhatikan juga yakni untuk kebutuhan seperti obat obatan, pupuk dan lain sebagainya. Sehingga diharapkan melihat target tersebut harus lebih diperhatikan untuk penambahan kebutuhan luas tanam padi tersebut,” pungkasnya. (ito/rok)
Hal ini seiring dengan target pemerintah pusat untuk Kabupaten Ngawi sebagai lumbung pangan mampu menambah luas tanam mencapai 12 ribu hektar. Penambahan luas tanam padi ini dilakukan, sebagai antisipasi ancaman krisis pangan yang terjadi dampak dari el nino.
Menyikapi target tersebut, Ketua DPRD Kabupaten Ngawi, Heru Kusnindar mendorong agar Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian setempat melakukan pemetaan secara intensif terhadap potensi lahan pertanian. Diakuinya target penambahan luas tanam 12 ribu hektar bukan jumlah yang kecil.
“Melihat target tinggi dari pemerintah pusat. Kita sebagai warga Ngawi justru harus bangga dan mampu menjadi lumbung pangan,” ujar Heru kepada JTV, Rabu (06/09/2023).
Diharapkan, adanya koordinasi dengan kelompok tani dan dinas untuk melihat potensi tersebut. Termasuk dengan upaya pemberian bantuan juga harus lebih dioptimalkan dengan harapan target penambahan luas tanam dapat terpenuhi.
“Dengan adanya penambahan lahan tersebut yang harus diperhatikan juga yakni untuk kebutuhan seperti obat obatan, pupuk dan lain sebagainya. Sehingga diharapkan melihat target tersebut harus lebih diperhatikan untuk penambahan kebutuhan luas tanam padi tersebut,” pungkasnya. (ito/rok)
Ikuti berita terkini JTV Bojonegoro di Google News
