TUBAN - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat terus melakukan droping air bersih ke kawasan terdampak kekeringan. Salah satunya seperti yang dilakukan di Desa Mander, Kecamatan Tambakboyo, Kabupaten Tuban, Jumat (29/09/2023) siang.
Pantauan di lokasi, puluhan warga yang sejak pagi mengantri, langsung menyiapkan berbagai wadah untuk menampung air bersih bantuan Pemkab Tuban. Air bersih yang mereka dapatkan, akan dipergunakan untuk keperluan memasak, mandi, mencuci hingga memberi minum ternak.
Data dari BPBD Tuban, kemarau panjang yang terjadi sejak bulan Mei lalu membuat warga di 16 Desa di 8 Kecamatan di Kabupaten Tuban mengalami krisis air bersih. Diantaranya Kecamatan Grabagan, Parengan, Montong, Senori, Jatirogo, Kenduruan, Semanding, dan Tambakboyo.
Menanggapi hal ini, Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky mengatakan, akan terus melakukan droping air bersih ke wilayah terdampak kekeringan. Selain itu, pihaknya juga melakukan berbagai upaya, salah satunya memberikan bantuan sumur bor kepada warga melalui dinas PUPR setempat.
“Terus kita droping air bersih ke wilayah terdampak kekeringan. Kita terus ikhtiar, diantaranya membuatkan sumur bor di wilayah-wilayah itu,” jelas Bupati Lindra kepada JTV usai mengikuti rapat paripurna di gedung DPRD Tuban, Jumat siang.
Sementara itu, meski wilayah yang mengalami kekeringan terus meluas, Bupati Tuban masih belum menetapkan status darurat kekeringan. (dzi/rok)
Pantauan di lokasi, puluhan warga yang sejak pagi mengantri, langsung menyiapkan berbagai wadah untuk menampung air bersih bantuan Pemkab Tuban. Air bersih yang mereka dapatkan, akan dipergunakan untuk keperluan memasak, mandi, mencuci hingga memberi minum ternak.
Data dari BPBD Tuban, kemarau panjang yang terjadi sejak bulan Mei lalu membuat warga di 16 Desa di 8 Kecamatan di Kabupaten Tuban mengalami krisis air bersih. Diantaranya Kecamatan Grabagan, Parengan, Montong, Senori, Jatirogo, Kenduruan, Semanding, dan Tambakboyo.
Menanggapi hal ini, Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky mengatakan, akan terus melakukan droping air bersih ke wilayah terdampak kekeringan. Selain itu, pihaknya juga melakukan berbagai upaya, salah satunya memberikan bantuan sumur bor kepada warga melalui dinas PUPR setempat.
“Terus kita droping air bersih ke wilayah terdampak kekeringan. Kita terus ikhtiar, diantaranya membuatkan sumur bor di wilayah-wilayah itu,” jelas Bupati Lindra kepada JTV usai mengikuti rapat paripurna di gedung DPRD Tuban, Jumat siang.
Sementara itu, meski wilayah yang mengalami kekeringan terus meluas, Bupati Tuban masih belum menetapkan status darurat kekeringan. (dzi/rok)