TUBAN - Kekeringan ekstrem yang melanda wilayah Kabupaten Tuban sejak bulan Mei, menjadi berkah tersendiri bagi penjual air tangki keliling. Kondisi ini salah satunya seperti yang terpantau di Desa Prunggahan Kulon, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban, Kamis (21/09/2023) pagi.
Dalam sehari pesanan air bersih yang dipasok kepada warga setempat antara 10 hingga 12 tangki. Hal ini menjadi berkah bagi tersendiri bagi Andre, penjual air keliling.
“Saat musim kemarau pesanan air bersih yang sehari antara 10 hingga 12 kali. Ini sudah sejak adanya kekeringan bulan Mei lalu,” terangnya kepada JTV.
Lanjut Andre, untuk tarif per 5.000 liter air yang diantarkannya kepada pelanggan dipatok dari harga Rp90.000 hingga Rp200.000, tergantung jarak dan medan lokasi yang ditempuh.
“Kalau tarif itu menyesuaikan jauhnya lokasi dan medan yang ditempuh mas. Tapi paling murah Rp90.000 dan termahal Rp200.000 per tangki,” imbuhnya.
Air bersih tersebut, nantinya digunakan warga untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, seperti memasak, mandi, dan memberi minum binatang ternak. Warga terpaksa membeli air bersih keliling, lantaran air PAM tak mengalir saat musim kemarau.
“Sudah mulai bulan mei beli air begini mas. Satu tangki ini biasanya untuk 3 minggu. Sejak musim kemarau sudah 8 kali beli,” jelas Kiswati, warga setempat.
Diperkirakan musim kemarau ini masih akan terus berlanjut hingga awal bulan Oktober. (dzi/rok)
Dalam sehari pesanan air bersih yang dipasok kepada warga setempat antara 10 hingga 12 tangki. Hal ini menjadi berkah bagi tersendiri bagi Andre, penjual air keliling.
“Saat musim kemarau pesanan air bersih yang sehari antara 10 hingga 12 kali. Ini sudah sejak adanya kekeringan bulan Mei lalu,” terangnya kepada JTV.
Lanjut Andre, untuk tarif per 5.000 liter air yang diantarkannya kepada pelanggan dipatok dari harga Rp90.000 hingga Rp200.000, tergantung jarak dan medan lokasi yang ditempuh.
“Kalau tarif itu menyesuaikan jauhnya lokasi dan medan yang ditempuh mas. Tapi paling murah Rp90.000 dan termahal Rp200.000 per tangki,” imbuhnya.
Air bersih tersebut, nantinya digunakan warga untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, seperti memasak, mandi, dan memberi minum binatang ternak. Warga terpaksa membeli air bersih keliling, lantaran air PAM tak mengalir saat musim kemarau.
“Sudah mulai bulan mei beli air begini mas. Satu tangki ini biasanya untuk 3 minggu. Sejak musim kemarau sudah 8 kali beli,” jelas Kiswati, warga setempat.
Diperkirakan musim kemarau ini masih akan terus berlanjut hingga awal bulan Oktober. (dzi/rok)
