NGAWI - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Ngawi mulai membangun tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) di area tempat pembuangan akhir (TPA) Selopuro. Pembangunan TPST ini kedepan ditargetkan mampu mengurangi timbunan sampah hingga 8 ton setiap harinya.
Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 DLH Ngawi, Supraptikmiasih menjelaskan, dari total 5 hektar luas lahan TPA Selopuro, saat ini untuk lokasi pembuangan di zona 1 telah ditutup karena timbunan sampah sudah overload.
“Untuk itu, Pemkab Ngawi melalui dinas lingkungan hidup membuat open dumping di bagian sisi barat untuk menampung sementara timbunan sampah, yang masuk ke TPA mencapai 35 ton setiap harinya,” jelasnya kepada JTV, Selasa (05/09/2023).
Lanjut Supraptikmiasih, untuk mengurangi timbunan sampah yang ada di TPA Selopuro maka dibuatkan TPST. Sehingga nantinya setiap truk sampah yang masuk TPA akan dipilah dan olah melalui alat conveyor sampah.
“Dalam sehari di TPST diharapkan mampu minimal mengolah sekitar 8 ton sampah, sehingga dapat mengurangi timbunan di zona pembuangan,” ungkapnya.
Sementara itu, untuk progres pembuatan TPST dengan luas 54×60 meter saat ini telah mencapai 12,26 dari target 7,74 persen. Untuk pembangunan TPST dialokasikan anggaran 4,8 miliar rupiah dan 1,06 miliar rupiah untuk pengadaan alat conveyor sampah. (ito/rok)
Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 DLH Ngawi, Supraptikmiasih menjelaskan, dari total 5 hektar luas lahan TPA Selopuro, saat ini untuk lokasi pembuangan di zona 1 telah ditutup karena timbunan sampah sudah overload.
“Untuk itu, Pemkab Ngawi melalui dinas lingkungan hidup membuat open dumping di bagian sisi barat untuk menampung sementara timbunan sampah, yang masuk ke TPA mencapai 35 ton setiap harinya,” jelasnya kepada JTV, Selasa (05/09/2023).
Lanjut Supraptikmiasih, untuk mengurangi timbunan sampah yang ada di TPA Selopuro maka dibuatkan TPST. Sehingga nantinya setiap truk sampah yang masuk TPA akan dipilah dan olah melalui alat conveyor sampah.
“Dalam sehari di TPST diharapkan mampu minimal mengolah sekitar 8 ton sampah, sehingga dapat mengurangi timbunan di zona pembuangan,” ungkapnya.
Sementara itu, untuk progres pembuatan TPST dengan luas 54×60 meter saat ini telah mencapai 12,26 dari target 7,74 persen. Untuk pembangunan TPST dialokasikan anggaran 4,8 miliar rupiah dan 1,06 miliar rupiah untuk pengadaan alat conveyor sampah. (ito/rok)
Ikuti berita terkini JTV Bojonegoro di Google News
