BOJONEGORO - Harga berbagai jenis beras di sejumlah Pasar Tradisional di Kabupaten Bojonegoro terus mengalami kenaikan. Kondisi tersebut salah satunya seperti terpantau di Pasar Tradisional Bojonegoro Kota, Kamis (14/09/2023) siang.
Data yang dihimpun JTV, harga beras kualitas medium yang sebelumnya dijual kisaran Rp10.000 per kilogram, kini naik menjadi Rp13.000 per kilogram. Sementara beras kualitas premium yang sebelumnya dijual kisaran Rp12.000 per kilogram, kini naik menjadi Rp14.000 per kilogramnya.
Kondisi serupa juga dialami beras kualitas super, yang sebelumnya dijual kisaran harga Rp14.500 per kilogram, kini naik menjadi Rp15.500 per kilogramnya. Kenaikan harga ini terjadi secara bertahap sejak beberapa pekan terakhir.
“Tiap hari terus naik mas, sampai harganya segitu. Sudah 3 mingguan ini naiknya,” ungkap
Mustakim, salah satu pedagang beras di pasar setempat. Lanjutnya, naiknya harga beras membuat omzet penjual para pedagang menurun. Bahkan, Mustakim menyebut, kenaikan harga beras seperti ini baru pertama kali terjadi.
“Biasanya nggak pernah naik terus seperti ini. Ini yang terparah kalau dibanding tahun-tahun sebelumnya,” imbuh Mustakim menegaskan.
Meski tetap masih ada pembeli, namun jumlah pembelian beras yang dilakukan oleh para pelanggan berkurang. Jika biasa para pelanggan membeli 10 hingga 15 kilogram beras, kini mereka hanya membeli 1 hingga 2 kilogram saja.
“Pembeli berkurang mas. Mereka nggak berani beli banyak juga, karena khawatir nanti tiba-tiba harganya turun. Makanya mereka belinya hanya satu atau dua kilo saja,” timpal Sutik, pedagang lain.
Imbuh Sutik, kenaikan harga beras ini disebabkan oleh minimnya pasokan dari para petani akibat tidak ada panen. “Mahal ini kan karena para petani nggak panen, karena musimnya kemarau,” tuturnya. (edo/rok)
Data yang dihimpun JTV, harga beras kualitas medium yang sebelumnya dijual kisaran Rp10.000 per kilogram, kini naik menjadi Rp13.000 per kilogram. Sementara beras kualitas premium yang sebelumnya dijual kisaran Rp12.000 per kilogram, kini naik menjadi Rp14.000 per kilogramnya.
Kondisi serupa juga dialami beras kualitas super, yang sebelumnya dijual kisaran harga Rp14.500 per kilogram, kini naik menjadi Rp15.500 per kilogramnya. Kenaikan harga ini terjadi secara bertahap sejak beberapa pekan terakhir.
“Tiap hari terus naik mas, sampai harganya segitu. Sudah 3 mingguan ini naiknya,” ungkap
Mustakim, salah satu pedagang beras di pasar setempat. Lanjutnya, naiknya harga beras membuat omzet penjual para pedagang menurun. Bahkan, Mustakim menyebut, kenaikan harga beras seperti ini baru pertama kali terjadi.
“Biasanya nggak pernah naik terus seperti ini. Ini yang terparah kalau dibanding tahun-tahun sebelumnya,” imbuh Mustakim menegaskan.
Meski tetap masih ada pembeli, namun jumlah pembelian beras yang dilakukan oleh para pelanggan berkurang. Jika biasa para pelanggan membeli 10 hingga 15 kilogram beras, kini mereka hanya membeli 1 hingga 2 kilogram saja.
“Pembeli berkurang mas. Mereka nggak berani beli banyak juga, karena khawatir nanti tiba-tiba harganya turun. Makanya mereka belinya hanya satu atau dua kilo saja,” timpal Sutik, pedagang lain.
Imbuh Sutik, kenaikan harga beras ini disebabkan oleh minimnya pasokan dari para petani akibat tidak ada panen. “Mahal ini kan karena para petani nggak panen, karena musimnya kemarau,” tuturnya. (edo/rok)
