TUBAN - Harga berbagai jenis beras di sejumlah Pasar Tradisional Kabupaten Tuban terus mengalami kenaikan. Kondisi tersebut salah satunya seperti yang terpantau di Pasar Pramuka, Kelurahan Sidorejo, Kabupaten Tuban, Kamis (07/09/2023) pagi.
Menurut para pedagang, kenaikan harga beras ini terjadi sejak dua pekan terakhir. Beras kualitas premium maupun medium mengalami kenaikan rata-rata Rp.1.500 per kilogram.
Beras premium yang sebelumnya dijual Rp.12.500 per kilogram, kini menembus harga Rp.14.000 per kilogram. Sementara beras medium yang sebelumnya dijual Rp.11.500 per kilogram, kini naik menjadi Rp.13.000 per kilogramnya.
“Kenaikan beras ini terjadi sudah dua mingguan ini mas. Naik semua, rata-rata naik Rp.1.500 per kilogramnya,” ungkap Mulyati, pedagang beras di Pasar Pramuka.
Lanjutnya, kenaikan harga beras ini dipicu minimnya stok beras dari para petani akibat gagal panen imbas kemarau panjang. Karena dari petani sangat minim, pedagang terpaksa membeli beras dari bulog.
“Karena stok dari petani tidak ada, kita sekarang beli beras bulog. Kenaikan ini kemungkinan karena para petani gagal panen. Cuacanya kan kayak gini mas,” ujar mulyati menegaskan.
Naiknya harga beras, dikeluhkan para ibu rumah tangga. Pasalnya, pengeluaran mereka semakin membengkak. Mereka berharap, harga beras bisa kembali normal.
Untuk menyiasati pengeluaran agar tidak membengkak, mereka terpaksa membeli beras kualitas rendah yang harganya lebih murah, yakni Rp.10.900 per kilogramnya.
“Ya tentu ngeluh mas. Karena pengeluaran membengkak. Ini terpaksa beli beras biasa biar pengeluarannya tidak semakin membengkak,” jelas Rini, pembeli beras.
Terkait hal ini, Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan Kabupaten Tuban melakukan sejumlah terobosan. Salah satunya dengan membentuk kios mitra di 15 titik dengan menggandeng bulog. Di kios tersebut, harga beras kualitas medium dipatok harga Rp.10.900 per kilogramnya.
“Meski belum bisa mengcover semua wilayah, tapi ini upaya kami untuk menstabilkan harga beras di pasaran,” kata Agus Wijaya, Kepala Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan Tuban. (dzi/rok)
Menurut para pedagang, kenaikan harga beras ini terjadi sejak dua pekan terakhir. Beras kualitas premium maupun medium mengalami kenaikan rata-rata Rp.1.500 per kilogram.
Beras premium yang sebelumnya dijual Rp.12.500 per kilogram, kini menembus harga Rp.14.000 per kilogram. Sementara beras medium yang sebelumnya dijual Rp.11.500 per kilogram, kini naik menjadi Rp.13.000 per kilogramnya.
“Kenaikan beras ini terjadi sudah dua mingguan ini mas. Naik semua, rata-rata naik Rp.1.500 per kilogramnya,” ungkap Mulyati, pedagang beras di Pasar Pramuka.
Lanjutnya, kenaikan harga beras ini dipicu minimnya stok beras dari para petani akibat gagal panen imbas kemarau panjang. Karena dari petani sangat minim, pedagang terpaksa membeli beras dari bulog.
“Karena stok dari petani tidak ada, kita sekarang beli beras bulog. Kenaikan ini kemungkinan karena para petani gagal panen. Cuacanya kan kayak gini mas,” ujar mulyati menegaskan.
Naiknya harga beras, dikeluhkan para ibu rumah tangga. Pasalnya, pengeluaran mereka semakin membengkak. Mereka berharap, harga beras bisa kembali normal.
Untuk menyiasati pengeluaran agar tidak membengkak, mereka terpaksa membeli beras kualitas rendah yang harganya lebih murah, yakni Rp.10.900 per kilogramnya.
“Ya tentu ngeluh mas. Karena pengeluaran membengkak. Ini terpaksa beli beras biasa biar pengeluarannya tidak semakin membengkak,” jelas Rini, pembeli beras.
Terkait hal ini, Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan Kabupaten Tuban melakukan sejumlah terobosan. Salah satunya dengan membentuk kios mitra di 15 titik dengan menggandeng bulog. Di kios tersebut, harga beras kualitas medium dipatok harga Rp.10.900 per kilogramnya.
“Meski belum bisa mengcover semua wilayah, tapi ini upaya kami untuk menstabilkan harga beras di pasaran,” kata Agus Wijaya, Kepala Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan Tuban. (dzi/rok)
Ikuti berita terkini JTV Bojonegoro di Google News
