LAMONGAN - Puluhan santri Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Fiqqih di Desa Rejosari, Kecamatan Deket, Kabupaten Lamongan, mengalami keracunan massal. Santri yang didominasi perempuan tersebut dilarikan ke sejumlah rumah sakit dan puskesmas.
Santri yang mengalami keracunan, 26 diantaranya dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dokter Sugiri Lamongan. Selain ke rumah sakit, ada delapan santri yang dilarikan ke Puskesmas Deket. Namun, tujuh pasien diantaranya sudah dipulangkan dan tinggal satu yang masih menjalani observasi.
Sedangkan di RSUD Sugiri, hingga Minggu (10/09/2023) sore masih ada dua yang menjalani perawatan. Santri yang masih dirawat, diberikan penanganan dengan pemberian infus. Hal ini dilakukan karena kondisinya cukup lemah.
“Selain itu petugas juga melakukan foto rontgen dan mengambil sampel untuk diuji di laboratorium,” jelas Kepala IGD RSUD dr Sugiri Lamongan, Suiwanto.
Lanjutnya Suiswanto, belum diketahui pasti penyebab keracunan ini. Namun saat datang ke RSUD setempat, para santri mengeluhkan mual, pusing, nyeri tenggorokan hingga muntah.
Kasus keracunan ini, diduga juga dialami puluhan santri lain. Namun kondisinya cukup baik sehingga tidak dibawa ke rumah sakit. Penanganan saat ini hanya dilakukan di internal pondok pesantren. (fli/rok)
Santri yang mengalami keracunan, 26 diantaranya dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dokter Sugiri Lamongan. Selain ke rumah sakit, ada delapan santri yang dilarikan ke Puskesmas Deket. Namun, tujuh pasien diantaranya sudah dipulangkan dan tinggal satu yang masih menjalani observasi.
Sedangkan di RSUD Sugiri, hingga Minggu (10/09/2023) sore masih ada dua yang menjalani perawatan. Santri yang masih dirawat, diberikan penanganan dengan pemberian infus. Hal ini dilakukan karena kondisinya cukup lemah.
“Selain itu petugas juga melakukan foto rontgen dan mengambil sampel untuk diuji di laboratorium,” jelas Kepala IGD RSUD dr Sugiri Lamongan, Suiwanto.
Lanjutnya Suiswanto, belum diketahui pasti penyebab keracunan ini. Namun saat datang ke RSUD setempat, para santri mengeluhkan mual, pusing, nyeri tenggorokan hingga muntah.
Kasus keracunan ini, diduga juga dialami puluhan santri lain. Namun kondisinya cukup baik sehingga tidak dibawa ke rumah sakit. Penanganan saat ini hanya dilakukan di internal pondok pesantren. (fli/rok)