NGANJUK - Sedikitnya 187 kejadian kebakaran terjadi di Kabupaten Nganjuk dalam 10 bulan terakhir di tahun 2023. Seluruh titik kebakaran tersebut, berhasil dipadamkan oleh Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan setempat.
Kasus kebakaran terbanyak disebabkan pembakaran sampah sembarangan di dekat rumpun bambu dengan prosentase sekitar 90 persen. Sementara selebihnya adalah kebakaran rumah.
Kepala Dinas Damkar Nganjuk, Sujito mengaku, terkendala kekurangan personil dan armada dalam melakukan upaya penanganan kebakaran. Sebab, wilayah Nganjuk sangat luas.
Untuk itu, Ia mengusulkan adanya satu pos damkar yang bisa mengcover 4 kecamatan. “Setiap pos tersebut, terdiri dari 18 personil dan 1 unit mobil damkar. Usulan ini dilakukan agar penanganan kasus kebakaran bisa dilakukan dengan cepat dan maksimal,” jelasnya kepada JTV, Sabtu (28/10/2023).
Lanjutnya, selain menangani pemadaman api, Dinas Damkar Nganjuk juga mengevakuasi sarang tawon yang pada tahun 2023 tercatat sebanyak 97 kasus. “Kita juga melakukan penanganan hewan liar 47 kasus dan sosialisasi kebakaran sebanyak 156 kali,” pungkasnya. (as/rok)
Kasus kebakaran terbanyak disebabkan pembakaran sampah sembarangan di dekat rumpun bambu dengan prosentase sekitar 90 persen. Sementara selebihnya adalah kebakaran rumah.
Kepala Dinas Damkar Nganjuk, Sujito mengaku, terkendala kekurangan personil dan armada dalam melakukan upaya penanganan kebakaran. Sebab, wilayah Nganjuk sangat luas.
Untuk itu, Ia mengusulkan adanya satu pos damkar yang bisa mengcover 4 kecamatan. “Setiap pos tersebut, terdiri dari 18 personil dan 1 unit mobil damkar. Usulan ini dilakukan agar penanganan kasus kebakaran bisa dilakukan dengan cepat dan maksimal,” jelasnya kepada JTV, Sabtu (28/10/2023).
Lanjutnya, selain menangani pemadaman api, Dinas Damkar Nganjuk juga mengevakuasi sarang tawon yang pada tahun 2023 tercatat sebanyak 97 kasus. “Kita juga melakukan penanganan hewan liar 47 kasus dan sosialisasi kebakaran sebanyak 156 kali,” pungkasnya. (as/rok)