NGAWI - Sejumlah petugas dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Ngawi melakukan sidak pada operasional pabrik pembuatan arang yang ada di Desa Guyung, Kecamatan Gerih, Ngawi, Rabu (25/10/2023).
Sidak dilakukan seiring dengan adanya laporan masyarakat yang mengeluhkan dugaan pencemaran udara dalam operasional pabrik tersebut.
Kepala Bidang Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup DLH Ngawi, Yani Setyowati menjelaskan, hasil sidak diketahui operasional perusahaan masih belum memenuhi standart. Salah satunya saat proses operasional pembakaran, tidak semua asap hasil pembakaran terbuang melalui bagian cerobong asap sehingga mengakibatkan kebocoran dan mengakibatkan pencemaran.
“Untuk itu kami merekomendasikan sementara untuk operasional dihentikan sambil menunggu proses perbaikan cerobong asap. Kami juga bakal mengecek kembali setelah pebrik arang akan siap kembali beroperasi,” tegasnya.
Sementara, pemilik usaha, Heri Siswanto mengakui jika beberapa hari terakhir terjadi kerusakan pada bagian pembakaran yang mengakibatkan tidak semua asap keluar melalui cerobong. Menyikapi keluhan masyarakat maka saat ini sementara operasional pabrik dihentikan sambil menunggu proses perbaikan.
“Bagian pembakaran memang mengalami kerusakan sejak beberapa hari ini, makanya kami tidak beroperasi,” katanya.
Diketahui operasional pabrik arang sempat dikeluhkan warga karena pencemaran udara. Asap hasil pembakaran banyak yang keluar tanpa melalui cerobong, akibatknya kabut asap sering kali terjadi di lingkungan saat pabrik arang itu beroperasi. (ito/rok)
Sidak dilakukan seiring dengan adanya laporan masyarakat yang mengeluhkan dugaan pencemaran udara dalam operasional pabrik tersebut.
Kepala Bidang Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup DLH Ngawi, Yani Setyowati menjelaskan, hasil sidak diketahui operasional perusahaan masih belum memenuhi standart. Salah satunya saat proses operasional pembakaran, tidak semua asap hasil pembakaran terbuang melalui bagian cerobong asap sehingga mengakibatkan kebocoran dan mengakibatkan pencemaran.
“Untuk itu kami merekomendasikan sementara untuk operasional dihentikan sambil menunggu proses perbaikan cerobong asap. Kami juga bakal mengecek kembali setelah pebrik arang akan siap kembali beroperasi,” tegasnya.
Sementara, pemilik usaha, Heri Siswanto mengakui jika beberapa hari terakhir terjadi kerusakan pada bagian pembakaran yang mengakibatkan tidak semua asap keluar melalui cerobong. Menyikapi keluhan masyarakat maka saat ini sementara operasional pabrik dihentikan sambil menunggu proses perbaikan.
“Bagian pembakaran memang mengalami kerusakan sejak beberapa hari ini, makanya kami tidak beroperasi,” katanya.
Diketahui operasional pabrik arang sempat dikeluhkan warga karena pencemaran udara. Asap hasil pembakaran banyak yang keluar tanpa melalui cerobong, akibatknya kabut asap sering kali terjadi di lingkungan saat pabrik arang itu beroperasi. (ito/rok)
Ikuti berita terkini JTV Bojonegoro di Google News
