Hina Nabi Muhammad di medsos, sopir truk di Tuban diamankan polisi, Selasa (03/10/2023) |
TUBAN - Jagad dunia maya di Kabupaten Tuban, beberapa hari terakhir dibuat gaduh oleh ulah seorang pemilik akun media sosial facebook yang diduga menghina dan merendahkan Nabi Muhammad. Pengguna facebook aktif ini mengomentari suatu postingan terkait Peringatan Maulid Nabi dengan kata-kata tak pantas.
Seketika tangkapan layar dari komentar pelaku beredar luas dan viral. Atas kejadian ini, Satreskrim Polres Tuban langsung bergerak cepat dan menangkap pemilik akun bernama Totok Setiawan, warga Desa Karanglo, Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban.
Saat dimintai keterangan petugas di Polres Tuban, Selasa (03/10/2023), pria 31 tahun yang sehari-hari bekerja sebagai sopir truk ini hanya bisa pasrah. Di hadapan petugas, pelaku mengaku tidak bermaksud menghina maupun merendahkan Nabi Muhamad. Sebagai muslim, pelaku meminta maaf kepada netizen khususnya umat islam atas komentar-komentarnya yang telah membuat gaduh media sosial.
“Itu cuma bercanda dan tidak ada niatan untuk merendahkan kanjeng Nabi Muhammad. Saya minta maaf untuk komentar saya kemarin karena sudah membuat kegaduhan di media sosial,” ujarnya kepada penyidik.
Sementara itu, KBO Satreskrim Polres Tuban, Iptu Edi siswanto mengungkapkan, netizen geram dengan ucapan akun Lang Lang Buwana. Mereka kemudian ramai-ramai menghujan akun pelaku.
Kegaduhan ini langsung ditindak lanjuti Satreskrim Polres Tuban dengan mengamankan pemilik akun ke Mapolres Tuban. Meski demikian, pihak kepolisian belum melakukan penahanan maupun menetapkan pelaku sebagai tersangka.
“Kami dapat info dari facebook bahwa akun Lang Lang Buana mengomentari salah satu postingan dengan kata-kata yang tidak sesuai. Dugaan ujaran kebencian atau penistaan agama, sehingga sementara ini yang bersangkutan atas nama TS itu kita lakukan pendalaman dulu,” jelasnya kepada JTV.
Saat ini, pihak kepolisian masih melakukan pendalaman kasus. Pelaku diamankan untuk dimintai keterangan dan pengamanan diri. Sebab sejak viral, pelaku masih takut pulang. (dzi/rok)