LAMONGAN - Sedikitnya 33 Desa di 11 Kecamatan di Kabupaten Lamongan mengalami krisis air bersih dampak dari kemarau panjang. Kondisi terparah salah satunya dirasakan warga Desa Kedungkumpul, Kecamatan Sarirejo, Kabupaten Lamongan.
Untuk meringankan beban warga terdampak kekeringan, sejumlah pihak bahu-membahu memberikan bantuan air bersih. Salah satunya seperti yang dilakukan oleh Polres Lamongan bekerjasama dengan BPBD setempat di Desa Kedungkumpul, Kamis (12/10/2023).
Pantauan JTV di lokasi, begitu mobil tangki berisi air bersih datang, warga langsung berbondong-bondong membawa bak hingga jurigen untuk menampung air bantuan ini. Bahkan, warga rela berdesak-desakan hingga mengantre cukup lama.
Bantuan air bersih ini sangat ditunggu-tunggu warga desa setempat, pasalnya sejak dua bulan terakhir, sumur dan sumber air di desa setempat mengering. Air bantuan ini nantinya akan mereka gunakan untuk keperluan sehari-hari, seperti memasak, mencuci hingga memberi minum ternak.
“Sudah beberapa bulan ini kesulitan air mas. Biasanya beli. Alhamdulillah hari ini dapat bantuan,” ungkap Ali, warga setempat.
Sementara itu, Kepala BPBD Lamongan, Joko Raharto mengatakan, hingga saat ini krisis air bersih di Kabupaten Lamongan terjadi di 33 Desa di 11 Kecamatan. Jika hujan tidak segera datang, bisa dipastikan daerah terdampak kekeringan akan terus meluas.
“Tahun ini karena kemarau panjang, daerah terdampak kekeringan jadi cukup banyak dibanding tahun kemarin. Jika tidak segera turun hujan, bisa dipastikan wilayah terdampak akan terus bertambah,” jelasnya.
Untuk hari ini, pihak Polres Lamongan bersama BPBD setempat menyalurkan 35 ribu liter air bersih dengan menggunakan sebanyak 7 mobil tangki. Kegiatan ini dilakukan untuk meringankan beban warga terdampak kekeringan.
“Droping air bersih seperti ini dilakukan setiap dengan sasaran daerah-daerah terdampak kekeringan. Semoga bisa membantu meringankan beban warga,” ujar Akp Turkan Badri, Kasat Binmas Polres Lamongan. (fli/rok)