BOJONEGORO - Pagelaran pawai budaya dalam rangka Hari Jadi Kabupaten Bojonegoro yang digelar di Alun-alun Kota Bojonegoro menjadi berkah tersendiri bagi para pedagang keliling. Banyaknya penonton yang datang membuat dagangan mereka laris manis, Sabtu (28/10/2023) pagi.
Kemeriahan pawai budaya yang mengusung tema pesona budaya Bojonegoro ini, menjadi ladang pendapatan bagi pedagang asongan. Tak hanya pedagang dari Bojonegoro, beberapa pedagang keliling dari luar kota seperti Babat Lamongan hingga Solo pun ikut datang untuk berjualan di acara tersebut.
Mereka sangat bersyukur, dengan adanya kegiatan ini mereka bisa mendapatkan cuan untuk menambah pendapatan sehari-hari. Hal ini salah satunya seperti yang dirasakan oleh Asroli, pedagang laumpia asal Babat, Lamongan. Dengan adanya kegiatan ini, dirinya mampu menjual 200 biji lumpia miliknya.
“Kegiatan seperti ini sangat membantu UMKM dan pedagang mas. Ini sudah laku 200. Kalau nggak ada acara gini jualan di acara sholawatan,” jelasnya kepada JTV.
Sementara itu Andi Muhamad, pedagang mainan asal Solo mengaku bisa mendapatkan hasil maksimal dari kegiatan pawai budaya tersebut. Banyaknya penonton yang datang sambil mengajak anaknya, membuat penjualan mainannya laris manis.
“Dengan adanya kegiatan ini bisa dapat hasil yang maksimal. Sudah dapat untung sekitar 450.000. kalau nggak ada kegiatan gini ya jualan muter,” ungkapnya.
Agar bisa mendogkrak pendapatan UMKM, para pedagang berharap agar kegiatan serupa bisa terus diadakan oleh pemerintah setempat. (*/dzi)
Kemeriahan pawai budaya yang mengusung tema pesona budaya Bojonegoro ini, menjadi ladang pendapatan bagi pedagang asongan. Tak hanya pedagang dari Bojonegoro, beberapa pedagang keliling dari luar kota seperti Babat Lamongan hingga Solo pun ikut datang untuk berjualan di acara tersebut.
Mereka sangat bersyukur, dengan adanya kegiatan ini mereka bisa mendapatkan cuan untuk menambah pendapatan sehari-hari. Hal ini salah satunya seperti yang dirasakan oleh Asroli, pedagang laumpia asal Babat, Lamongan. Dengan adanya kegiatan ini, dirinya mampu menjual 200 biji lumpia miliknya.
“Kegiatan seperti ini sangat membantu UMKM dan pedagang mas. Ini sudah laku 200. Kalau nggak ada acara gini jualan di acara sholawatan,” jelasnya kepada JTV.
Sementara itu Andi Muhamad, pedagang mainan asal Solo mengaku bisa mendapatkan hasil maksimal dari kegiatan pawai budaya tersebut. Banyaknya penonton yang datang sambil mengajak anaknya, membuat penjualan mainannya laris manis.
“Dengan adanya kegiatan ini bisa dapat hasil yang maksimal. Sudah dapat untung sekitar 450.000. kalau nggak ada kegiatan gini ya jualan muter,” ungkapnya.
Agar bisa mendogkrak pendapatan UMKM, para pedagang berharap agar kegiatan serupa bisa terus diadakan oleh pemerintah setempat. (*/dzi)