TUBAN - Kemarau panjang menyebabkan enam belas Desa di delapan Kecamatan yang ada di Kabupaten Tuban mengalami kekeringan. Desa-desa yang ada kawasan perbukitan kapur tersebut juga mengalami krisis air bersih.
Salah satunya seperti yang dirasakan warga Desa Sambonggede, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban. Sejak dua bulan terakhir, sumur-sumur warga mengalami kekeringan sehingga warga setempat harus mengambil air dari sumur yang jaraknya lebih dari satu kilometer dari desa setempat.
Untuk membantu meringankan beban warga setempat, Polres Tuban mengirim bantuan air bersih. Mendengar kabar ini, warga langsung membawa ember dan jerigen kosong ke lokasi droping air bersih.
Muntari, warga setempat mengaku air bersih yang didapatnya akan digunakan untuk memasak dan minum. Jika tidak ada bantuan air bersih, ia terpaksa berjalan kaki sejauh satu kilometer ke sumber air terdekat, lantaran sumur di rumahnya telah mengering.
“Sumur kering semua mas. Selama ini kalau butuh air ngambil di sungai jaraknya satu kilometer. Sehari 3 kali. Makanya senang ada bantuan ini,” jelasnya kepada JTV, Kamis (05/10/2023).
Sementara itu, Kapolres Tuban, Akbp Suryono mengungkapkan, pihaknya menyalurkan sebanyak dua puluh lima ribu liter air bersih ke perkampungan terdampak kekeringan, salah satunya Desa Sambongrejo, Kecamatan Semanding. Bantuan ini, diharapkan bisa sedikit membantu meringankan beban warga setempat.
“Hari ini kita melakukan bakti sosial droping air bersih. Yang mana di desa ini sangat kekurangan air. Semua ada 5 truk dengan total 25.000 liter,” ujar Kapolres.
Kekeringan diprediksi masih akan terus berlangsung hingga akhir November 2023. Jumlah desa terdampak dipastikan juga akan bertambah. Melihat data tahun-tahun sebelumnya, kekeringan pernah melanda lebih dari lima puluh desa di Kabupaten Tuban. (dzi/rok)
Salah satunya seperti yang dirasakan warga Desa Sambonggede, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban. Sejak dua bulan terakhir, sumur-sumur warga mengalami kekeringan sehingga warga setempat harus mengambil air dari sumur yang jaraknya lebih dari satu kilometer dari desa setempat.
Untuk membantu meringankan beban warga setempat, Polres Tuban mengirim bantuan air bersih. Mendengar kabar ini, warga langsung membawa ember dan jerigen kosong ke lokasi droping air bersih.
Muntari, warga setempat mengaku air bersih yang didapatnya akan digunakan untuk memasak dan minum. Jika tidak ada bantuan air bersih, ia terpaksa berjalan kaki sejauh satu kilometer ke sumber air terdekat, lantaran sumur di rumahnya telah mengering.
“Sumur kering semua mas. Selama ini kalau butuh air ngambil di sungai jaraknya satu kilometer. Sehari 3 kali. Makanya senang ada bantuan ini,” jelasnya kepada JTV, Kamis (05/10/2023).
Sementara itu, Kapolres Tuban, Akbp Suryono mengungkapkan, pihaknya menyalurkan sebanyak dua puluh lima ribu liter air bersih ke perkampungan terdampak kekeringan, salah satunya Desa Sambongrejo, Kecamatan Semanding. Bantuan ini, diharapkan bisa sedikit membantu meringankan beban warga setempat.
“Hari ini kita melakukan bakti sosial droping air bersih. Yang mana di desa ini sangat kekurangan air. Semua ada 5 truk dengan total 25.000 liter,” ujar Kapolres.
Kekeringan diprediksi masih akan terus berlangsung hingga akhir November 2023. Jumlah desa terdampak dipastikan juga akan bertambah. Melihat data tahun-tahun sebelumnya, kekeringan pernah melanda lebih dari lima puluh desa di Kabupaten Tuban. (dzi/rok)