BLITAR - Rumah Sasmiati, warga Desa Pagerwojo, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar, kondisinya memprihatinkan. Meski kondisinya hampir roboh dan tanpa tempat tidur, pemilik rumah masih tetap menempati rumah ini.
Di rumah reyot yang belum tersentuh bantuan ini. Sasmiati juga masih mengurus dua anaknya yang sekolah di SLB Kesamben, Blitar, lantaran mengalami cacat mental.
Setiap harinya, Sasmiati berjalan sejauh lima kilo meter untuk mengantar dua anaknya sekolah. Namun hingga kini Pemerintah Desa maupun Pemkab Blitar belum yang memberikan bantuan.
Kepala Desa Pagerwojo Mujiadi mengungkapkan, rumah ini sudah lama rusak. Pihaknya juga mengaku sudah sering mengajukan ke Pemkab Blitar. Namun tidak ada tanggapan.
“Belum dapat bantuan sama sekali mas. Sedangkan bantuan lainya, Sasmiati juga belum dapat sama sekali karena KK dan KTP nya belum E KTP,” jelasnya kepada JTV, Kamis (05/10/2023).
Sementara itu, Sasmiati berharap Pemerintah agar melihat keadaanya. Pasalnya dirinya sudah meminta bantuan di desa namun tidak ada respon. Kini, sasmiati yang bekerja serabutan, juga sering menggantungkan bantuan dari tetangga.
“Belum dapat bantuan mas. Tempat tinggal saya hanya ini, jadi ya tetap saya tinggali, meskipun kondisinya begini,” jelasnya dalam bahasa jawa. (as/rok)
Di rumah reyot yang belum tersentuh bantuan ini. Sasmiati juga masih mengurus dua anaknya yang sekolah di SLB Kesamben, Blitar, lantaran mengalami cacat mental.
Setiap harinya, Sasmiati berjalan sejauh lima kilo meter untuk mengantar dua anaknya sekolah. Namun hingga kini Pemerintah Desa maupun Pemkab Blitar belum yang memberikan bantuan.
Kepala Desa Pagerwojo Mujiadi mengungkapkan, rumah ini sudah lama rusak. Pihaknya juga mengaku sudah sering mengajukan ke Pemkab Blitar. Namun tidak ada tanggapan.
“Belum dapat bantuan sama sekali mas. Sedangkan bantuan lainya, Sasmiati juga belum dapat sama sekali karena KK dan KTP nya belum E KTP,” jelasnya kepada JTV, Kamis (05/10/2023).
Sementara itu, Sasmiati berharap Pemerintah agar melihat keadaanya. Pasalnya dirinya sudah meminta bantuan di desa namun tidak ada respon. Kini, sasmiati yang bekerja serabutan, juga sering menggantungkan bantuan dari tetangga.
“Belum dapat bantuan mas. Tempat tinggal saya hanya ini, jadi ya tetap saya tinggali, meskipun kondisinya begini,” jelasnya dalam bahasa jawa. (as/rok)