NGAWI - Proyek pembangunan Jembatan Nambung di Desa Dampit, Kecamatan Bringin, Kabupaten Ngawi kembali dilanjutkan setelah sempat terhenti hampir 2 tahun. Lanjutan pengerjaan bangunan jembatan tersebut dilakukan melalui bantuan keuangan sarpras Tahun 2023 sebesar 600 juta rupiah.
Kepala Desa Dampit, Paryono menjelaskan, pembangunan jembatan itu dikerjakan mulai Tahun 2020 dengan anggaran sekitar 300 juta rupiah. Selanjutnya di Tahun 2021 dilanjutkan dengan anggaran sekitar 100 juta rupiah.
Namun, pekerjaan kemudian berhenti karena volume air waduk menjadi kendala. Sejatinya pembangunan jembatan ini mendapat tambahan anggaran 450 juta rupiah pada tahun 2022 kemarin.
“Tambahan anggaran di tahun 2022 ada 450 juta, tapi hanya kami ambil 50 juta rupiah untuk pengerasan jalan menuju akses jembatan. Pekerjaan dihentikan karena kendala air waduk,” jelasnya kepada JTV, Rabu (22/11/2023).
Lanjut Paryono, sesuai rencana jembatan dengan panjang 36 meter dan lebar 3 meter itu ditargetkan selesai pada akhir Tahun 2023 ini. Keberadaan jembatan nambung sangat dibutuhkan masyarakat sebagai penghubung antar warga di sisi utara dan selatan waduk.
“Jika tidak ada jembatan, warga harus memutar dan menempuh jarak hampir 10 kilometer jika akan ke sebrang, selain itu juga harus menggunakan jasa penyebrangan perahu,” imbuhnya.
Seperti diketahui pembangunan jembatan sempat terhenti dua tahun karena terkendala debit air waduk yang tinggi. Pada tahun 2023 ini karena kemarau cukup panjang maka proses lanjutan pengerjaan dapat dilakukan. (ito/rok)
Kepala Desa Dampit, Paryono menjelaskan, pembangunan jembatan itu dikerjakan mulai Tahun 2020 dengan anggaran sekitar 300 juta rupiah. Selanjutnya di Tahun 2021 dilanjutkan dengan anggaran sekitar 100 juta rupiah.
Namun, pekerjaan kemudian berhenti karena volume air waduk menjadi kendala. Sejatinya pembangunan jembatan ini mendapat tambahan anggaran 450 juta rupiah pada tahun 2022 kemarin.
“Tambahan anggaran di tahun 2022 ada 450 juta, tapi hanya kami ambil 50 juta rupiah untuk pengerasan jalan menuju akses jembatan. Pekerjaan dihentikan karena kendala air waduk,” jelasnya kepada JTV, Rabu (22/11/2023).
Lanjut Paryono, sesuai rencana jembatan dengan panjang 36 meter dan lebar 3 meter itu ditargetkan selesai pada akhir Tahun 2023 ini. Keberadaan jembatan nambung sangat dibutuhkan masyarakat sebagai penghubung antar warga di sisi utara dan selatan waduk.
“Jika tidak ada jembatan, warga harus memutar dan menempuh jarak hampir 10 kilometer jika akan ke sebrang, selain itu juga harus menggunakan jasa penyebrangan perahu,” imbuhnya.
Seperti diketahui pembangunan jembatan sempat terhenti dua tahun karena terkendala debit air waduk yang tinggi. Pada tahun 2023 ini karena kemarau cukup panjang maka proses lanjutan pengerjaan dapat dilakukan. (ito/rok)
Ikuti berita terkini JTV Bojonegoro di Google News
