TUBAN - Ronggolawe Press Solidarity (RPS) bekerjasama dengan Pertamina Hulu Energi Tuban East Java (PHE TEJ) menggelar sekolah periksa fakta dan keamanan digital. Kegiatan yang diikuti 30 siswa tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) dari beberapa sekolah di Kecamatan Rengel itu dilaksanakan di Aula SMAN 1 Rengel, Sabtu (11/11/2023).
Ketua RPS Khoirul Huda, mengucapkan terimakasih kepada pihak PHE TEJ, Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Wilayah Bojonego Tuban, dan pihak sekolah yang telah mensport kegiatan sekolah periksa fakta ini. Sehingga, kegiatan tersebut dapat berjalan sesuai dengan yang direncanakan.
“Sekolah periksa fakta dan keamanan digital di SMAN 1 Rengel ini yang pertama, dan akan ada beberapa sekolah lagi yang akan dilakukan kegiatan yang sama oleh RPS,” ungkapnya.
Menurutnya, kegiatan ini merupakan salah satu tugas dan fungsi wartawan. Sesuai Undang- undang Pres nomor 40 tahun 1999, pres memiliki fungsi sebagai media informasi, media hiburan, media control, media pendidikan dan edukasi. “Dan setelah kegiatan ini kami berharap para generasi muda ini dapat membedakan mana informasi yang fakta dan mana informasi yang hoaks,” ujarnya.
Pada kesempatan tersebut wartawan senior di Tuban itu juga berpesan kepada para pesera untuk pintar-pintar memfilter informasi yang diterima. Apalagi, saat ini musim Pemilihan Umum (Pemilu) baik legislatif maupun presiden.
“Saat ini banyak sekali informasi-informasi hoaks berseliweran di Media Sosial (Medsos), dan sasarannya para anak muda. Apalagi pemilih pemula saat ini ada sekitar 52%, sehingga pemuda harus melek digital dan faham mana informasi yang fakta dan hoaks,” tandasnya.
Sementara itu, perwakilan PHE TEJ Samsul Hidayat mengatakan dapat mengetahui mana informasi yang fakta dan hoaks itu sangat penting. Selain itu, memahami keamanan digital juga sangat penting. Pasalnya, saat ini di era generasi Z jalur informasi sangat sulit dibendung. “Sehingga kita harus mampu memilah-milah sebuah informasi,” katanya.
Lebih lanjut Samsul mengatakan, saat ini banyak penipuan berbasis digital. Seperti APK berbentuk undangan pernikahan, pemberitahuan dari ekspedisi, dan berbUntuk ituagai penipuan lainnya. “Untuk itu, kita juga harus faham terkait keamanan digital, karena ketidak tahuan kita salah klik informasi pribadi kita termasuk pin ATM dapat diketahui orang yang tidak bertanggungjawab. Dan sudah banyak orang yang buka APK akhirnya rekeningnya kebobolan,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Kasi SMA Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Bojonegoro Tuban, Maskun berterimakasih kepada RPS dan PHE TEJ yang telah menyelenggarakan kegiatan ini. Kegiatan priksa fakta dan keamanan digital ini, menurutnya sangat penting untuk siswa tingkat SMA.
“Kegiatan ini sangat bagus, karena saat ini pembelajaran siswa-siswi tingkat SMA telah berbasis digital. Sehingga, baik guru maupun siswa harus memahami keamanan digital. Saya juga berharap kegiatan seperti ini dapat berlanjut tidak sampai disini saja,” tutupnya.