BOJONEGORO - Bagi anda pecinta kuliner bakso, tak lengkap rasanya jika belum mencicipi salah satu kuliner unik dan anti mainstream di Kabupaten Bojonegoro. Namanya bakso degan atau kelapa muda. Warung yang menjualnya berada di Desa Klampok, Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro.
Sesuai namanya, bakso degan ini disajikan menggunakan kelapa muda utuh. Buah kelapa muda yang telah dibelah pada bagian atasnya, kemudian diberi pentol, kubis dan mie, serta diberi kuah air kelapa muda.
Perpaduan rasa gurih dan manis tercampur menjadi satu di batok kelapa, sehingga menggugah selera penikmatnya. Kuliner ini tergolong unik, lantaran berbeda dengan penyajian bakso pada umumnya yang menggunakan piring, serta kuah gurih daging sapi.
Harga per porsi bakso degan dibanderol dengan harga 20 ribu rupiah. Kuliner unik ini, membuat warga yang penasaran datang untuk mencicipinya.
“Penasaran mas, sehingga datang kesini mencoba. Ternyata rasanya enak,” ungkap Imam Nur Cahyo, salah satu pembeli kepada JTV, Kamis (02/10/2023).
Tak hanya dari Bojonegoro, para pelanggan juga datang dari Kabupaten lain di sekitar Bojonegoro. Dalam sehari, bakso ini laku terjual antara 25 hingga 30 porsi.
“Ide ini muncul karena memang kami ingin jualan bakso tidak seperti pada umumnya. Setelah kita coba ternyata rasanya enak. Ini sehari bisa laku 30an porsi,” jelas Lilik Siswanto, penjual bakso degan. (lim/rok)
Sesuai namanya, bakso degan ini disajikan menggunakan kelapa muda utuh. Buah kelapa muda yang telah dibelah pada bagian atasnya, kemudian diberi pentol, kubis dan mie, serta diberi kuah air kelapa muda.
Perpaduan rasa gurih dan manis tercampur menjadi satu di batok kelapa, sehingga menggugah selera penikmatnya. Kuliner ini tergolong unik, lantaran berbeda dengan penyajian bakso pada umumnya yang menggunakan piring, serta kuah gurih daging sapi.
Harga per porsi bakso degan dibanderol dengan harga 20 ribu rupiah. Kuliner unik ini, membuat warga yang penasaran datang untuk mencicipinya.
“Penasaran mas, sehingga datang kesini mencoba. Ternyata rasanya enak,” ungkap Imam Nur Cahyo, salah satu pembeli kepada JTV, Kamis (02/10/2023).
Tak hanya dari Bojonegoro, para pelanggan juga datang dari Kabupaten lain di sekitar Bojonegoro. Dalam sehari, bakso ini laku terjual antara 25 hingga 30 porsi.
“Ide ini muncul karena memang kami ingin jualan bakso tidak seperti pada umumnya. Setelah kita coba ternyata rasanya enak. Ini sehari bisa laku 30an porsi,” jelas Lilik Siswanto, penjual bakso degan. (lim/rok)
Ikuti berita terkini JTV Bojonegoro di Google News
