NGAWI - Muhamad Safa Saputra (14) tahun, seorang pelajar SMP Negeri 1 Gerih Kabupaten Ngawi, terpaksa dilarikan ke Rumah Sakit Widodo Ngawi untuk mendapatkan perawatan intensif. Korban yang merupakan pelajar kelas 8 tersebut, dilarikan ke rumah sakit karena mengalami kejang-kejang dan sesak nafas.
Diduga, yang bersangkutan menjadi korban perundungan oleh 3 temannya saat jam istirahat. Saat penanganan petugas medis, korban yang tidak sadarkan diri harus mendapatkan alat bantu pernafasan melalui pemberian oksigen.
Andika Pratama, teman sekelas korban mengatakan, saat itu korban guyonan bersama teman-temannya di dalam kelas. Tiba-tiba, korban langsung dikeroyok oleh 3 temannya dan dipukul menggunakan tangan dan gagang sapu, hingga mengenai kepala korban.
“Korban sempat menangis dan kejang-kejang. Kemudian dibawa oleh guru dan kepala sekolah ke puskesmas dan rumah sakit,” jelasnya kepada JTV, Rabu (29/11/2023).
Sementara itu, Kepala SMP Negeri 1 Gerih, Agus Nur Setyadi, membantah terjadinya bullying di sekolahnya. Menurutnya, awalnya mereka hanya berkelahi guyonan. Namun, tepat mengenai dada korban.
“Korban juga memiliki riwayat sesak nafas, sehingga dilarikan ke rumah sakit. Guyonan itu terjadi ketika sedang istirahat dan menunggu giliran shalat di mushola sekolah, selasa kemarin,” jelasnya.
Sejak kemarin sore, korban masih mendapatkan perawatan dari rumah sakit. Rencananya, korban akan pulang ke rumah kakeknya, setelah kondisinya pulih kembali. (ito/rok)
Diduga, yang bersangkutan menjadi korban perundungan oleh 3 temannya saat jam istirahat. Saat penanganan petugas medis, korban yang tidak sadarkan diri harus mendapatkan alat bantu pernafasan melalui pemberian oksigen.
Andika Pratama, teman sekelas korban mengatakan, saat itu korban guyonan bersama teman-temannya di dalam kelas. Tiba-tiba, korban langsung dikeroyok oleh 3 temannya dan dipukul menggunakan tangan dan gagang sapu, hingga mengenai kepala korban.
“Korban sempat menangis dan kejang-kejang. Kemudian dibawa oleh guru dan kepala sekolah ke puskesmas dan rumah sakit,” jelasnya kepada JTV, Rabu (29/11/2023).
Sementara itu, Kepala SMP Negeri 1 Gerih, Agus Nur Setyadi, membantah terjadinya bullying di sekolahnya. Menurutnya, awalnya mereka hanya berkelahi guyonan. Namun, tepat mengenai dada korban.
“Korban juga memiliki riwayat sesak nafas, sehingga dilarikan ke rumah sakit. Guyonan itu terjadi ketika sedang istirahat dan menunggu giliran shalat di mushola sekolah, selasa kemarin,” jelasnya.
Sejak kemarin sore, korban masih mendapatkan perawatan dari rumah sakit. Rencananya, korban akan pulang ke rumah kakeknya, setelah kondisinya pulih kembali. (ito/rok)
Ikuti berita terkini JTV Bojonegoro di Google News