NGAWI - Dalam sepekan terakhir, BPBD Kabupaten Ngawi mencatat sedikitnya 5 unit rumah roboh dan puluhan lainnya rusak akibat bencana hidrometeorologi. Kerusakan terutama pada bagian atap bangunan rumah.
Kejadian tersebut terjadi di lima wilayah Kecamatan. Diantaranya Kecamatan Karanganyar, Widodaren, Pitu, Ngawi, dan Kendal.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Ngawi, Teguh Puryadi menjelaskan, bencana hidrometeorologi terjadi saat pergantian musim dari kemarau ke penghujan. Hal ini ditunjukkan dengan tanda tanda angin kencang disertai dengan hujan.
“Disamping itu jika intensitas tinggi maka bisa mengakibatkan banjir. Seluruh wilayah Kabupaten Ngawi berpotensi bencana hidrometeorologi, terutama hujan dengan angin kencang,” ungkapnya kepada JTV, Senin (06/11/2023).
Teguh menambahkan, dalam mengantisipasi dan menanggulangi adanya bencana hidrometeorogi tersebut, pihaknya terus berkoordinasi dengan OPD dan stakeholder terkait serta relawan untuk melakukan mitigasi terhadap potensi dampak akibat bencana angin kencang.
“Kami juga menyiagakan petugas dan relawan untuk melakukan evakuasi jika terjadi bencana,” imbuhnya.
Saat memasuki musim pancaroba ini, masyarakat dihimbau untuk meningkatkan kewaspadaan. Terlebih saat terjadi hujan dan angin kencang segera mungkin mencari tempat berlindung yang aman. (ito/rok)
Ikuti berita terkini JTV Bojonegoro di Google News