BOJONEGORO - Tegar Dwi Prasetya, 14 tahun, siswa sekolah menengah pertama (SMP) Negeri 5 Bojonegoro, meninggal dunia usai menjalani perawatan di rumah sakit karena tersambar petir saat bermain bola Piala Soeratin U-13 di Stadion Letjen Soedirman Bojonegoro.
Diduga, pertandingan resmi dibawah naungan PSSI ini tidak menyediakan ambulans dan tim medis untuk memberikan pertolongan jika terjadi keadaan darurat terhadap para pemain.
Ayahanda Alm. Tegar, Chandra Prasetya mengatakan, usai anak bungsunya tersambar petir. Anaknya langsung digotong dan dibawa ke Rumah Sakit Ibnu Sina Bojonegoro menggunakan mobil pribadi, lantaran tidak ada ambulans.
“Anak saya itu langsung digotong dan dibawa ke rumah sakit dengan mobil pribadi. Tidak ada ambulans,” ungkapnya kepada JTV, Selasa (07/11/2023).
Sementara itu, pengurus Askab PSSI Bojonegoro, Gatut Aman Sari mengatakan, saat kejadian, medis belum datang ke Stadion Letjen Soedirman. Pihaknya juga menegaskan, usai insiden tersebut, pertandingan selanjutnya juga dihentikan.
“Memang saat itu tim medis belum datang. Setelah kejadian itu pertandingan juga dihentikan,” tegasnya.
Diberitakan sebelumnya, pesepakbola tersambar petir hingga pingsan saat berlaga di Piala Soeratin di Stadion Letjen Soedirman Bojonegoro, Jumat (03/11/2023). Setelah menjalani perawatan selama dua hari di rumah sakit, korban meninggal dunia pada Minggu (05/11/2023) malam. (lim/rok)
Diduga, pertandingan resmi dibawah naungan PSSI ini tidak menyediakan ambulans dan tim medis untuk memberikan pertolongan jika terjadi keadaan darurat terhadap para pemain.
Ayahanda Alm. Tegar, Chandra Prasetya mengatakan, usai anak bungsunya tersambar petir. Anaknya langsung digotong dan dibawa ke Rumah Sakit Ibnu Sina Bojonegoro menggunakan mobil pribadi, lantaran tidak ada ambulans.
“Anak saya itu langsung digotong dan dibawa ke rumah sakit dengan mobil pribadi. Tidak ada ambulans,” ungkapnya kepada JTV, Selasa (07/11/2023).
Sementara itu, pengurus Askab PSSI Bojonegoro, Gatut Aman Sari mengatakan, saat kejadian, medis belum datang ke Stadion Letjen Soedirman. Pihaknya juga menegaskan, usai insiden tersebut, pertandingan selanjutnya juga dihentikan.
“Memang saat itu tim medis belum datang. Setelah kejadian itu pertandingan juga dihentikan,” tegasnya.
Diberitakan sebelumnya, pesepakbola tersambar petir hingga pingsan saat berlaga di Piala Soeratin di Stadion Letjen Soedirman Bojonegoro, Jumat (03/11/2023). Setelah menjalani perawatan selama dua hari di rumah sakit, korban meninggal dunia pada Minggu (05/11/2023) malam. (lim/rok)
Ikuti berita terkini JTV Bojonegoro di Google News