BOJONEGORO - Sejumlah Desa di empat Kecamatan di Kabupaten Bojonegoro diterjang banjir bandang, Jumat (01/12/2023) petang. Air bercampur lumpur ini menerjang setelah hujan deras selama dua jam mengguyur kawasan setempat.
Kawasan terdampak banjir bandang tersebut masing-masing adalah Desa Butoh Kecamatan Ngasem, Desa Ngambon Kecamatan Ngambon, Desa Bubulan dan Desa Cancung Kecamatan Bubulan, Serta Desa Dander Kecamatan Dander.
Banjir bandang terparah terjadi di Desa Dander. Pantauan JTV di lokasi, banjir di desasetempatmenggenangi ratusan rumah warga di lima RT. Selain itu, Masjid Ar Rohman di desa setempat juga turut terkena dampak banjir.
“Banjiriniterjadisetelahhujanderaslebihdaridua jam mas. Ada lima RT yang terdampak,” jelasRidwanwargasetempatkepada JTV.
Lanjutnya, banjir terjadi setelah hujan deras melanda kawasan setempat. Air bercampur material lumpur mengalir deras dari kawasan perbukitan yang ada di selatan desa setempat. Sementara ketinggian banjir berkisar antara 50 centimeter hingga 1,5 meter.
“Banjir bandang seperti ini terjadi hampir setiap tahun. Soalnyabukit di atassanasudahtidakadapohonnya. Makanyakalauhujanderaslangsungbanjir,” ungkapRidwan.
Beberapa jam kemudian, banjir bandang berangsur surut. Namun, material lumpur yang terbawa banjir membuat warga harus bekerja ekstra untuk membersihkannya.
Tidak ada korban jiwa dalam banjir bandang ini. Petugas BPBD Bojonegoro saat ini masih melakukan pendataan dan assesment di lokasi-lokasi terdampak banjir. (edo/rok)
Kawasan terdampak banjir bandang tersebut masing-masing adalah Desa Butoh Kecamatan Ngasem, Desa Ngambon Kecamatan Ngambon, Desa Bubulan dan Desa Cancung Kecamatan Bubulan, Serta Desa Dander Kecamatan Dander.
Banjir bandang terparah terjadi di Desa Dander. Pantauan JTV di lokasi, banjir di desasetempatmenggenangi ratusan rumah warga di lima RT. Selain itu, Masjid Ar Rohman di desa setempat juga turut terkena dampak banjir.
“Banjiriniterjadisetelahhujanderaslebihdaridua jam mas. Ada lima RT yang terdampak,” jelasRidwanwargasetempatkepada JTV.
Lanjutnya, banjir terjadi setelah hujan deras melanda kawasan setempat. Air bercampur material lumpur mengalir deras dari kawasan perbukitan yang ada di selatan desa setempat. Sementara ketinggian banjir berkisar antara 50 centimeter hingga 1,5 meter.
“Banjir bandang seperti ini terjadi hampir setiap tahun. Soalnyabukit di atassanasudahtidakadapohonnya. Makanyakalauhujanderaslangsungbanjir,” ungkapRidwan.
Beberapa jam kemudian, banjir bandang berangsur surut. Namun, material lumpur yang terbawa banjir membuat warga harus bekerja ekstra untuk membersihkannya.
Tidak ada korban jiwa dalam banjir bandang ini. Petugas BPBD Bojonegoro saat ini masih melakukan pendataan dan assesment di lokasi-lokasi terdampak banjir. (edo/rok)