TUBAN - Mendekati perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru), harga daging ayam di Pasar Tradisional Kabupaten Tuban mulai merangkak naik. Kondisi tersebut salah satunya seperti terpantau di Pasar Pramuka, Kelurahan Sidorejo, Kecamatan Tuban Kota, Kabupaten Tuban, Selasa (05/12/2023) pagi.
Kenaikan signifikan berlaku pada daging ayam kampung. Sejak lima hari terakhir, daging ayam kampung dijual Rp.65.000 per kilogram, padahal sebelumnya hanya Rp.60.000 per kilogram. Kenaikan terjadi hampir setiap hari sebesar Rp1.000 per kilogram.
Lalu disusul daging ayam potong naik Rp2.000, dari semula Rp33.000 per kilogram menjadi Rp35.000 per kilogram. Sementara daging ayam petelur atau ayam broiler masih relatif stabil pada kisaran harga Rp40.000 per kilogram.
Para pedagang menduga, kenaikan harga disebabkan tingginya permintaan masyarakat jelang perayaan natal dan tahun baru. “ Ayam potong sekarang Rp35.000 sebelumnya Rp.33.000. Ayam kampung sekarang Rp65.000 sebelumnya Rp60.000 per kilonya. Naik sejak awal bulan, pengaruhnya mendekati natalan dan tahun baru,” ungkap Sukesi, pedagang daging ayam.
Meski demikian, omzet penjualan para pedagang relatif masih stabil. Dalam sehari, mereka mampu menjual hingga 50 kilogram daging ayam potong dan 50 ekor ayam kampung.
“Semoga tidak naik lagi. Alhamdulillah penjualan masih stabil,” imbuh Sukesi.
Berbeda dengan daging ayam, harga daging sapi di Pasar Tradisional masih relatif stabil. Daging sapi super dijual Rp130.000 per kilogram, sementara daging sapi kualitas biasa dan sedang Rp110.000 dan Rp120.000 per kilogram.
“Jelang nataru harga daging sapi masih stabil. Penjualan juga masih stabil. Sehari laku 1 ekor sapi. Semoga harganya nggak naik,” jelas Eni, pedagang daging sapi.
Selain komoditas daging, sejumlah bahan pangan terpantau masih melambung tinggi dan belum bergerak turun. Diantaranya cabai, sayur mayur, gula pasir dan gula jawa. (dzi/rok)
Kenaikan signifikan berlaku pada daging ayam kampung. Sejak lima hari terakhir, daging ayam kampung dijual Rp.65.000 per kilogram, padahal sebelumnya hanya Rp.60.000 per kilogram. Kenaikan terjadi hampir setiap hari sebesar Rp1.000 per kilogram.
Lalu disusul daging ayam potong naik Rp2.000, dari semula Rp33.000 per kilogram menjadi Rp35.000 per kilogram. Sementara daging ayam petelur atau ayam broiler masih relatif stabil pada kisaran harga Rp40.000 per kilogram.
Para pedagang menduga, kenaikan harga disebabkan tingginya permintaan masyarakat jelang perayaan natal dan tahun baru. “ Ayam potong sekarang Rp35.000 sebelumnya Rp.33.000. Ayam kampung sekarang Rp65.000 sebelumnya Rp60.000 per kilonya. Naik sejak awal bulan, pengaruhnya mendekati natalan dan tahun baru,” ungkap Sukesi, pedagang daging ayam.
Meski demikian, omzet penjualan para pedagang relatif masih stabil. Dalam sehari, mereka mampu menjual hingga 50 kilogram daging ayam potong dan 50 ekor ayam kampung.
“Semoga tidak naik lagi. Alhamdulillah penjualan masih stabil,” imbuh Sukesi.
Berbeda dengan daging ayam, harga daging sapi di Pasar Tradisional masih relatif stabil. Daging sapi super dijual Rp130.000 per kilogram, sementara daging sapi kualitas biasa dan sedang Rp110.000 dan Rp120.000 per kilogram.
“Jelang nataru harga daging sapi masih stabil. Penjualan juga masih stabil. Sehari laku 1 ekor sapi. Semoga harganya nggak naik,” jelas Eni, pedagang daging sapi.
Selain komoditas daging, sejumlah bahan pangan terpantau masih melambung tinggi dan belum bergerak turun. Diantaranya cabai, sayur mayur, gula pasir dan gula jawa. (dzi/rok)