BOJONEGORO – Pembebasan lahan proyek strategis nasional (PSN) Bendungan Karangnongko di Kecamatan Margomulyo hampir 90 persen berjalan lancar.
Kepala Desa Kalangan, Kasmani, mengungkapkan, ada 397 bidang lahan yang terdampak pembangunan proyek strategis nasional (PSN) Bendungan Karangnongko. Namun, baru 155 bidang yang mengikuti musyawarah penetapan ganti untung.
"Dari 155 bidang itu, hanya 11 bidang yang menunggu kepastian hibah bangunan. Jika bangunan rumah dihibahkan mereka setuju,"imbuh Kasmani kepada JTV, Kamis (30/11/2023).
Kasmani mengaku tidak mengetahui besaran ganti untung yang diterima warga dari 11 bidang tersebut. Hanya, yang jelas rata-rata tanah mereka dinilai Rp150.000 per-meter persegi.
"Saya tengah mengupayakan mengajukan hibah bangunan kepada Pemkab Bojonegoro," ungkapnya.
Menurutnya, hampir 90 persen warga Desa Kalangan dari 155 bidang yang mengikuti musyawarah Senin (27/11/2023) lalu mensetujui dan menerima ganti untung.
"Tinggal yang 11 bidang ini saja, tapi dasarnya mereka setuju dan mau tanda tangan asalkan bangunan rumah dihibahkan kembali,"tegasnya.
Diakui, jika pihaknya memang kecewa dengan harga yang diterima warga sebesar Rp150.000 per meter persegi. Namun demikian, tidak sedikit yang setuju dan menandatangani kesepakatan ganti untung.
"Paling rendah kemarin dapat harga Rp300 juta untuk sawah saja, tapi sebagian besar dapat Rp2 miliar lebih,"imbuhnya.
Kepala Desa Kalangan, Kasmani, mengungkapkan, ada 397 bidang lahan yang terdampak pembangunan proyek strategis nasional (PSN) Bendungan Karangnongko. Namun, baru 155 bidang yang mengikuti musyawarah penetapan ganti untung.
"Dari 155 bidang itu, hanya 11 bidang yang menunggu kepastian hibah bangunan. Jika bangunan rumah dihibahkan mereka setuju,"imbuh Kasmani kepada JTV, Kamis (30/11/2023).
Kasmani mengaku tidak mengetahui besaran ganti untung yang diterima warga dari 11 bidang tersebut. Hanya, yang jelas rata-rata tanah mereka dinilai Rp150.000 per-meter persegi.
"Saya tengah mengupayakan mengajukan hibah bangunan kepada Pemkab Bojonegoro," ungkapnya.
Menurutnya, hampir 90 persen warga Desa Kalangan dari 155 bidang yang mengikuti musyawarah Senin (27/11/2023) lalu mensetujui dan menerima ganti untung.
"Tinggal yang 11 bidang ini saja, tapi dasarnya mereka setuju dan mau tanda tangan asalkan bangunan rumah dihibahkan kembali,"tegasnya.
Diakui, jika pihaknya memang kecewa dengan harga yang diterima warga sebesar Rp150.000 per meter persegi. Namun demikian, tidak sedikit yang setuju dan menandatangani kesepakatan ganti untung.
"Paling rendah kemarin dapat harga Rp300 juta untuk sawah saja, tapi sebagian besar dapat Rp2 miliar lebih,"imbuhnya.
Terpisah, Kepala Dinas PU dan SDA Bojonegoro, Hery Widodo, mengungkapkan, jika warga bisa mengajukan proposal hibah bangunan kepada Pemkab Bojonegoro. Nantinya, akan dimintakan persetujuan Bupati Bojonegoro.
"Bisa sambil proses, diajukan dulu saja melalui pemerintah desa masing-masing,"imbuhnya. (Red)
"Bisa sambil proses, diajukan dulu saja melalui pemerintah desa masing-masing,"imbuhnya. (Red)