BOJONEGORO - Banjir bandang menerjang lokasi Wisata Alam Sumber Mata Air Grogolan Desa Ngunut, Kecamatan Dander, Kabupaten Bojonegoro, Jumat (01/12/2023) lalu. Meski banjir sudah surut, lokasi wisata sumber air ini sepi pengunjung, Senin (04/12/2023).
Saat banjir menerjang, derasnya air membuat sejumlah lapak para pedagang wisata setempat hingga pelampung untuk mandi di sungai hanyut terbawa arus. Beruntung saat kejadian berlangsung lokasi wisata alam ini sedang sepi, karena peristiwa berlangsung pada sore hari.
Menurut warga, banjir yang datang dari wilayah hulu berlangsung begitu cepat. Namun sebagian padagang di tempat wisata yang dikelola oleh desa ini, sudah menaikan barang perabotan ke tempat yang lebih tinggi.
“Lapak pedagang banyak yang rusak dan pelampung untuk renang pengunjung juga banyak yang hilang terbawa arus banjir bandang,” ungkap Bapoh, warga setempat kepada JTV.
Meski banjir kini sudah surut, namun air di sungai yang biasanya jernih ini berubah menjadi keruh. Akibatnya, lokasi wisata yang biasanya ramai, kini sepi penunjung.
“Sepi mas. Karena banyak yang rusak. Saat ini pedagang fokus membenahi tempat untuk berjualan yang rusak, agar bisa dipakai kembali,” imbuhnya.
Banjir bandang di awal musim hujan tahun ini termasuk salah satu yang terparah, dibanding dengan musim hujan tahun-tahun sebelumnya.beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. (lim/rok)
Saat banjir menerjang, derasnya air membuat sejumlah lapak para pedagang wisata setempat hingga pelampung untuk mandi di sungai hanyut terbawa arus. Beruntung saat kejadian berlangsung lokasi wisata alam ini sedang sepi, karena peristiwa berlangsung pada sore hari.
Menurut warga, banjir yang datang dari wilayah hulu berlangsung begitu cepat. Namun sebagian padagang di tempat wisata yang dikelola oleh desa ini, sudah menaikan barang perabotan ke tempat yang lebih tinggi.
“Lapak pedagang banyak yang rusak dan pelampung untuk renang pengunjung juga banyak yang hilang terbawa arus banjir bandang,” ungkap Bapoh, warga setempat kepada JTV.
Meski banjir kini sudah surut, namun air di sungai yang biasanya jernih ini berubah menjadi keruh. Akibatnya, lokasi wisata yang biasanya ramai, kini sepi penunjung.
“Sepi mas. Karena banyak yang rusak. Saat ini pedagang fokus membenahi tempat untuk berjualan yang rusak, agar bisa dipakai kembali,” imbuhnya.
Banjir bandang di awal musim hujan tahun ini termasuk salah satu yang terparah, dibanding dengan musim hujan tahun-tahun sebelumnya.beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. (lim/rok)
Ikuti berita terkini JTV Bojonegoro di Google News
