BOJONEGORO - Dua narapidana tindak pidana terorisme yang ditahan di Lapas Kelas 2A Bojonegoro menyatakan ikrar setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di Aula Lapas setempat, Rabu (24/01/2024) pagi.
Napi tersebut bernama Baharudin Azzam alias Abah Karno dan Choirul Anam alias Joni bin Muhammad Shohib. Sebelumnya, kedua napi tersebut tergabung dalam Jaringan Jamaah Islamiyah Jawa Timur yang diidentifikasi terkait jaringan ISIS.
Dalam ikrar setianya, Baharudin Azzam dan Choirul Anam, terlihat penuh kepercayaan diri dan tanpa paksaan mengucapkan janji setia kepada NKRI dan akan melindungi segenap tanah air Indonesia dari segala tindakan-tindakan aksi terorisme, yang dapat memecah belah persatuan Indonesia.
Selain itu, keduanya juga menyatakan telah menyesali kesalahanya dan melepas baiat sekaligus tidak akan pernah berhabung lagi dalam Jaringan Jamaah Islamiyah.
Sebelumnya, kedua napi teroris tersebut ditangkap oleh Densus 88 Anti Teror dan ditahan di Rutan Mako Brimob Cikeas. Namun, kemudian keduanya di pindah ke Lapas Bojonegoro.
Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas 2A Bojonegoro, Sugeng Indrawan mengatakan, sebelum menyatakan ikrar setia NKRI, 2 narapidana tersebut rajin mengikuti kegiatan di dalam Lapas setempat.
“Baik kegiatan kerohanian keagaamaan, keterampilan membatik, serta menaati peraturan tata tertib di dalam Lapas,” jelasnya kepada JTV.
Usai menyatakan ikrar setia NKRI, kedua napi terorisme kemudian melakukan penandatanganan pernyataan, serta prosesi penghormatan dan penciuman bendera merah putih.
Prosesi ini disaksikan oleh Kalapas Bojonegoro beserta jajarannya, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, Densus 88 Anti Teror, Kemenag Bojonegoro, Bankesbangpol, serta jajaran Forkopimda Bojonegoro. (edo/rok)
Napi tersebut bernama Baharudin Azzam alias Abah Karno dan Choirul Anam alias Joni bin Muhammad Shohib. Sebelumnya, kedua napi tersebut tergabung dalam Jaringan Jamaah Islamiyah Jawa Timur yang diidentifikasi terkait jaringan ISIS.
Dalam ikrar setianya, Baharudin Azzam dan Choirul Anam, terlihat penuh kepercayaan diri dan tanpa paksaan mengucapkan janji setia kepada NKRI dan akan melindungi segenap tanah air Indonesia dari segala tindakan-tindakan aksi terorisme, yang dapat memecah belah persatuan Indonesia.
Selain itu, keduanya juga menyatakan telah menyesali kesalahanya dan melepas baiat sekaligus tidak akan pernah berhabung lagi dalam Jaringan Jamaah Islamiyah.
Sebelumnya, kedua napi teroris tersebut ditangkap oleh Densus 88 Anti Teror dan ditahan di Rutan Mako Brimob Cikeas. Namun, kemudian keduanya di pindah ke Lapas Bojonegoro.
Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas 2A Bojonegoro, Sugeng Indrawan mengatakan, sebelum menyatakan ikrar setia NKRI, 2 narapidana tersebut rajin mengikuti kegiatan di dalam Lapas setempat.
“Baik kegiatan kerohanian keagaamaan, keterampilan membatik, serta menaati peraturan tata tertib di dalam Lapas,” jelasnya kepada JTV.
Usai menyatakan ikrar setia NKRI, kedua napi terorisme kemudian melakukan penandatanganan pernyataan, serta prosesi penghormatan dan penciuman bendera merah putih.
Prosesi ini disaksikan oleh Kalapas Bojonegoro beserta jajarannya, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, Densus 88 Anti Teror, Kemenag Bojonegoro, Bankesbangpol, serta jajaran Forkopimda Bojonegoro. (edo/rok)
Ikuti berita terkini JTV Bojonegoro di Google News
