BOJONEGORO - Atap ruang kelas Sekolah Dasar Negeri (SDN) Ngadiluwih, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Bojonegoro, tiba-tiba ambruk, Rabu (04/01/2024). Beruntung, saat peristiwa jam sekolah belum dimulai, sehingga tidak ada korban.
Kejadian ini membuat aktifitas belajar mengajar di sekolah milik pemerintah inipun terganggu. Kondisi ini memaksa guru dan siswa kelas 6 harus melakukan aktifitas belajar mengajar di ruangan lain, berbagi dengan siswa dari kelas lain.
“Kejadiannya itu tidak tahu jam berapa. Yang jelas pagi saat sekolah itu baru tahu kalau atapnya ambruk,” jelas Ro'aini, Guru SDN setempat kepada JTV di lokasi kejadian.
Selain atap ruangan kelas 6 yang ambruk, sebanyak 5 ruangan kelas lain, kondisinya juga memprihatinkan. Para siswa dan guru juga khawatir, ruangan yang mereka tempati sewaktu-waktu bisa ambruk.
Atas kondisi ini. Pihak sekolah sudah mengajukan bantuan renovasi, agar proses belajar mengajar kembali normal.
“Untuk pengajuan sudah kami lakukan bulan Desember 2023 lalu, karena memang kondisi sekolah kami kurang layak,” imbuh Ro'aini.
Pihak sekolah berharap agar pemerintah bisa segera melakukan perbaikan gedung, agar para siswa maupun guru bisa melakukan aktifitas belajar mengajar dengan tenang dan nyaman. (lim/rok)
Kejadian ini membuat aktifitas belajar mengajar di sekolah milik pemerintah inipun terganggu. Kondisi ini memaksa guru dan siswa kelas 6 harus melakukan aktifitas belajar mengajar di ruangan lain, berbagi dengan siswa dari kelas lain.
“Kejadiannya itu tidak tahu jam berapa. Yang jelas pagi saat sekolah itu baru tahu kalau atapnya ambruk,” jelas Ro'aini, Guru SDN setempat kepada JTV di lokasi kejadian.
Selain atap ruangan kelas 6 yang ambruk, sebanyak 5 ruangan kelas lain, kondisinya juga memprihatinkan. Para siswa dan guru juga khawatir, ruangan yang mereka tempati sewaktu-waktu bisa ambruk.
Atas kondisi ini. Pihak sekolah sudah mengajukan bantuan renovasi, agar proses belajar mengajar kembali normal.
“Untuk pengajuan sudah kami lakukan bulan Desember 2023 lalu, karena memang kondisi sekolah kami kurang layak,” imbuh Ro'aini.
Pihak sekolah berharap agar pemerintah bisa segera melakukan perbaikan gedung, agar para siswa maupun guru bisa melakukan aktifitas belajar mengajar dengan tenang dan nyaman. (lim/rok)