BOJONEGORO - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas 2A Bojonegoro menggandeng petugas dari pengendali penyakit menular dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bojonegoro untuk melakukan pengasapan atau fogging di lapas setempat, Jumat (26/01/2024) pagi.
Langkah tersebut dilakukan untuk mengecah penyebaran demam berdarah dengue (DBD) yang dapat menjangkit penghuni di dalam lapas.
Pantauan JTV di lokasi, tindakan pengasapan dengan bahan pestisida tersebut dilakukan dilakukan mulai dari ruang tunggu pengunjung, ruang blok, sel tahanan, kamar mandi, selokan, hingga seluruh sudut ruangan yang terindikasi menjadi sarang berkembang biaknya nyamuk.
Sebanyak 456 tahanan dikeluarkan dari dalam ruangan blok dan kamar hunian masing-masing, guna mempermudah pengasapan yang dilakukan oleh petugas.
Kasi Binadik Lapas Kelas 2A Bojonegoro, Gatot Suwariyoko mengatakan, kegiatan fogging dilakukan guna mengantisipasi adanya serangan nyamuk aedes aegypti yang dimungkinkan dapat menyerang warga binaan lapas setempat.
“Lingkungan lapas menjadi salah satu lokasi yang beresiko tinggi penyebaran penyakit demam berdarah, mengingat jumlah penghuni di dalam lapas sangat banyak. Untuk itu kami melakukan kegiatan ini,” tegasnya.
Untuk mengantisipasi penyebaran DBD, pihak lapas juga menghimbau, agar warga binaan menjaga kebersihan diri maupun lingkungan sekitar. (edo/rok)
Langkah tersebut dilakukan untuk mengecah penyebaran demam berdarah dengue (DBD) yang dapat menjangkit penghuni di dalam lapas.
Pantauan JTV di lokasi, tindakan pengasapan dengan bahan pestisida tersebut dilakukan dilakukan mulai dari ruang tunggu pengunjung, ruang blok, sel tahanan, kamar mandi, selokan, hingga seluruh sudut ruangan yang terindikasi menjadi sarang berkembang biaknya nyamuk.
Sebanyak 456 tahanan dikeluarkan dari dalam ruangan blok dan kamar hunian masing-masing, guna mempermudah pengasapan yang dilakukan oleh petugas.
Kasi Binadik Lapas Kelas 2A Bojonegoro, Gatot Suwariyoko mengatakan, kegiatan fogging dilakukan guna mengantisipasi adanya serangan nyamuk aedes aegypti yang dimungkinkan dapat menyerang warga binaan lapas setempat.
“Lingkungan lapas menjadi salah satu lokasi yang beresiko tinggi penyebaran penyakit demam berdarah, mengingat jumlah penghuni di dalam lapas sangat banyak. Untuk itu kami melakukan kegiatan ini,” tegasnya.
Untuk mengantisipasi penyebaran DBD, pihak lapas juga menghimbau, agar warga binaan menjaga kebersihan diri maupun lingkungan sekitar. (edo/rok)
Ikuti berita terkini JTV Bojonegoro di Google News
