NGAWI - Siti Chotijah, 37 tahun, bersama dengan anak balitanya, Muhamad Abidzar Alfarezi yang baru berusia 3 bulan, ditemukan tewas di kamar rumahnya di Desa Guyung, Kecamatan Gerih, Kabupaten Ngawi, Senin (01/01/2024) siang.
Pantauan JTV di lokasi, anak pertama korban dan sejumlah kerabat korban tak henti-hentinya menangisi jasad keduanya. Peristiwa itu pertama kali diketahui oleh anak perempuannya yang curiga, ibunya tak keluar kamar meski sudah menjelang siang.
Saat masuk ke dalam kamar, anak kandungnya terkejut melihat korban tergeletak didekat kasur, menindih anak balitanya yang masih berusia 3 bulan. Saat keluarga memastikan kondisinya, ternyata kedua korban sudah meninggal dunia.
“Kejadian pertama kali diketahui oleh anak pertama korban. Warga langsung datang ke lokasi memastikan kondisi korban. Ternyata ibu dan anak balitanya itu sudah meninggal. Terus kami laporkan polisi,” jelas Suparno, warga setempat.
Polisi yang datang ke lokasi sempat kesulitan melakukan pemeriksaan terhadap jasad kedua korban dan olah TKP. Pasalnya, anak perempuan korban terus berontak dan melarang petugas menyentuh jasad ibunya.
Namun, setelah dilakukan pendekatan oleh polwan untuk menenangkan keluarga, olah TKP baru bisa dilakukan. Polisi menemukan bercak darah di lantai depan kamar, serta pada kain yang diduga jilbab milik korban.
Dari keterangan sejumlah saksi, korban memiliki riwayat hipertensi. Polisi menduga, ibunya tak sadarkan diri kemudian menindih anak balitanya hingga keduanya meninggal dunia.
“Korban punya riwayat hipertensi. Anak balitanya posisi tertindih ibunya. Untuk kepastian penyebab meninggalnya korban, kita masih menunggu hasil otopsi,” jelas AKP Joshua Peter Krisnawan, Kasat Reskrim Polres Ngawi.
Untuk memastikan penyebab pasti tewasnya kedua korban, polisi membawa kedua jenazah ke RSUD Soeroto Ngawi untuk dilakukan otopsi. Selain itu, sejumlah barang bukti juga diamankan oleh pihak kepolisian. (ito/rok)
Pantauan JTV di lokasi, anak pertama korban dan sejumlah kerabat korban tak henti-hentinya menangisi jasad keduanya. Peristiwa itu pertama kali diketahui oleh anak perempuannya yang curiga, ibunya tak keluar kamar meski sudah menjelang siang.
Saat masuk ke dalam kamar, anak kandungnya terkejut melihat korban tergeletak didekat kasur, menindih anak balitanya yang masih berusia 3 bulan. Saat keluarga memastikan kondisinya, ternyata kedua korban sudah meninggal dunia.
“Kejadian pertama kali diketahui oleh anak pertama korban. Warga langsung datang ke lokasi memastikan kondisi korban. Ternyata ibu dan anak balitanya itu sudah meninggal. Terus kami laporkan polisi,” jelas Suparno, warga setempat.
Polisi yang datang ke lokasi sempat kesulitan melakukan pemeriksaan terhadap jasad kedua korban dan olah TKP. Pasalnya, anak perempuan korban terus berontak dan melarang petugas menyentuh jasad ibunya.
Namun, setelah dilakukan pendekatan oleh polwan untuk menenangkan keluarga, olah TKP baru bisa dilakukan. Polisi menemukan bercak darah di lantai depan kamar, serta pada kain yang diduga jilbab milik korban.
Dari keterangan sejumlah saksi, korban memiliki riwayat hipertensi. Polisi menduga, ibunya tak sadarkan diri kemudian menindih anak balitanya hingga keduanya meninggal dunia.
“Korban punya riwayat hipertensi. Anak balitanya posisi tertindih ibunya. Untuk kepastian penyebab meninggalnya korban, kita masih menunggu hasil otopsi,” jelas AKP Joshua Peter Krisnawan, Kasat Reskrim Polres Ngawi.
Untuk memastikan penyebab pasti tewasnya kedua korban, polisi membawa kedua jenazah ke RSUD Soeroto Ngawi untuk dilakukan otopsi. Selain itu, sejumlah barang bukti juga diamankan oleh pihak kepolisian. (ito/rok)