TUBAN - Gara-gara iseng bermain, jari tangan seorang pelajar SMA Negeri 1 Singgahan Kabupaten Tuban, tersangkut lubang kunci pintu kelas. Evakuasi jari korban berlangsung menegangkan dibantu petugas damkar.
Peristiwa ini bermula saat korban bernama Diandra, 16 tahun, sedang bermain bersama temannya. Korban memasukkan jari manis tangan kirinya ke lubang kunci pintu kelas. Naas, jari korban tersangkut lubang kunci dan tidak dapat dikeluarkan.
“Kejadiannya itu hari Rabu (03/01/2024). Saat itu korban main-main di sekolah dengan teman-temannya. Kemudian tanganya usil dimasukkan lubang kunci dan tidak bisa keluar,” jelas kepala Dinas Satpol PP dan Damkar Tuban, Gunadi kepada JTV, Kamis (04/01/2024).
Berbagai upaya sempat dilakukan, namun tidak membuahkan hasil. Dengan seizin guru, korban membongkar kunci pintu kelas, lalu membawanya ke Posko Damkar Kecamatan Singgahan. Setelah hampir lima belas menit, petugas berhasil mengevakuasi keluar jari tangan korban dari lubang kunci.
“Petugas kami melepasnya tanpa alat. Butuh waktu sekitar 15 menitan,” imbuh Gunadi.
Peristiwa ini dapat menjadi pelajaran berharga bagi kita semua, agar tidak sembarang memasukkan organ tubuh ke sembarang lubang. (dzi/rok)
Peristiwa ini bermula saat korban bernama Diandra, 16 tahun, sedang bermain bersama temannya. Korban memasukkan jari manis tangan kirinya ke lubang kunci pintu kelas. Naas, jari korban tersangkut lubang kunci dan tidak dapat dikeluarkan.
“Kejadiannya itu hari Rabu (03/01/2024). Saat itu korban main-main di sekolah dengan teman-temannya. Kemudian tanganya usil dimasukkan lubang kunci dan tidak bisa keluar,” jelas kepala Dinas Satpol PP dan Damkar Tuban, Gunadi kepada JTV, Kamis (04/01/2024).
Berbagai upaya sempat dilakukan, namun tidak membuahkan hasil. Dengan seizin guru, korban membongkar kunci pintu kelas, lalu membawanya ke Posko Damkar Kecamatan Singgahan. Setelah hampir lima belas menit, petugas berhasil mengevakuasi keluar jari tangan korban dari lubang kunci.
“Petugas kami melepasnya tanpa alat. Butuh waktu sekitar 15 menitan,” imbuh Gunadi.
Peristiwa ini dapat menjadi pelajaran berharga bagi kita semua, agar tidak sembarang memasukkan organ tubuh ke sembarang lubang. (dzi/rok)