TUBAN - Oktaviani Andrian dan Meilia Permata, warga Desa Tlogowaru, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban setiap hari selalu disibukkan dengan urusan buah durian. Tak hanya menjual buah durian, pasangan suami istri ini juga mengolah buah durian menjadi makanan lezat yang diberi nama ketan durian daun pandan.
Sesuai namanya, jajanan ini berbahan dasar ketan putih, buah durian, santan serta daun pandan. Perpaduan gurihnya ketan dan manisnya durian dibungkus harum daun pandan, sehingga menciptakan citarasa khas yang sulit dilupakan.
Oktaviani Andrian mengatakan, ketan durian daun pandan tersebut diperkenalkan sejak awal Desember 2023 lalu. Awalnya pasutri satu anak ini hanya berjualan buah durian yang dipesan dari berbagai daerah seluruh penjuru tanah air.
Namun, tak sedikit buah durian datang dalam kondisi pecah dan tak layak dijual. Padahal rasanya masih enak.
“Berbekal keterampilan memasak istri saya, akhirnya kami coba mengolahnya menjadi jajanan dan jadilah ketan durian. Itu kami awali pada Desember 2023 lalu,” jelasnya kepada JTV, Selasa (30/01/2024).
Sebagai pembungkus, pasutri tersebut memanfaatkan daun pandan yang banyak tumbuh di sekitar rumah. Tak disangka ketan durian daun pandan ini mendapat respon positif saat ditawarkan melalui media sosial. Bahkan, penggemar ketan durian kini semakin banyak.
Dalam sehari, pesanan yang datang mencapai sedikitnya enam puluh sampai seratus kotak. Untuk harga per kotak isi 8 biji dibanderol Rp15.000, sedang kotak isi 25 biji dihargai Rp40.000.
“Pemasaran sementara ini dilakukan melalui online. Lewat aplikasi whatsapp, facebook dan instagram. Alhamdulillah, jumlah pesanan terus meningkat,” imbuh Oktaviani Andrian.
Sesuai namanya, jajanan ini berbahan dasar ketan putih, buah durian, santan serta daun pandan. Perpaduan gurihnya ketan dan manisnya durian dibungkus harum daun pandan, sehingga menciptakan citarasa khas yang sulit dilupakan.
Oktaviani Andrian mengatakan, ketan durian daun pandan tersebut diperkenalkan sejak awal Desember 2023 lalu. Awalnya pasutri satu anak ini hanya berjualan buah durian yang dipesan dari berbagai daerah seluruh penjuru tanah air.
Namun, tak sedikit buah durian datang dalam kondisi pecah dan tak layak dijual. Padahal rasanya masih enak.
“Berbekal keterampilan memasak istri saya, akhirnya kami coba mengolahnya menjadi jajanan dan jadilah ketan durian. Itu kami awali pada Desember 2023 lalu,” jelasnya kepada JTV, Selasa (30/01/2024).
Sebagai pembungkus, pasutri tersebut memanfaatkan daun pandan yang banyak tumbuh di sekitar rumah. Tak disangka ketan durian daun pandan ini mendapat respon positif saat ditawarkan melalui media sosial. Bahkan, penggemar ketan durian kini semakin banyak.
Dalam sehari, pesanan yang datang mencapai sedikitnya enam puluh sampai seratus kotak. Untuk harga per kotak isi 8 biji dibanderol Rp15.000, sedang kotak isi 25 biji dihargai Rp40.000.
“Pemasaran sementara ini dilakukan melalui online. Lewat aplikasi whatsapp, facebook dan instagram. Alhamdulillah, jumlah pesanan terus meningkat,” imbuh Oktaviani Andrian.
Meski awalnya hanya coba-coba, namun pasutri Oktaviani Andrian dan Meilia Permata mulai berpikir untuk serius berjualan ketan durian. Mereka akan memperluas pemasaran keluar daerah dan mencoba membuat ketan durian yang lebih tahan lama.
Sementara itu, para pembeli mengaku awalnya penasaran dengan jajanan ketan durian daun pandan. Namun setelah mencoba dan rasanya enak, mereka akhirnya sering membeli.
“Rasanya enak, manis, dan teksturnya kenyal. Sudah beberapa kali. Rasa duriannya terasa banget, manis,” ungkap Sabrina, salah satu pelanggan. (dzi/rok)
Sementara itu, para pembeli mengaku awalnya penasaran dengan jajanan ketan durian daun pandan. Namun setelah mencoba dan rasanya enak, mereka akhirnya sering membeli.
“Rasanya enak, manis, dan teksturnya kenyal. Sudah beberapa kali. Rasa duriannya terasa banget, manis,” ungkap Sabrina, salah satu pelanggan. (dzi/rok)
Ikuti berita terkini JTV Bojonegoro di Google News