LAMONGAN - Seorang perempuan paruh baya ditemukan dalam kondisi tewas mengenaskan akibat tertabrak kereta api (KA) di perlintasan tanpa palang pintu di Dusun Gajah, Desa Rejosari, Kecamatan Deket, Kabupaten Lamongan, Minggu (7/1/2024).
Tubuh korban terseret kereta api hingga ratusan meter dari titik awal tabrakan. Korban diketahui bernama Nemu, 43 tahun, warga Desa Rejosari, Kecamatan Deket, Kabupaten Lamongan.
Anggota Sat Lantas Polres Lamongan, Bripka Arif mengatakan, kecelakaan bermula saat korban berjalan kaki dari utara ke selatan hendak menyeberang pelintasan rel kereta api desa setempat. Diduga, korban tidak memperhatikan kanan-kiri saat menyeberang.
“Diduga korban tidak memperhatikan kanan-kiri, sehingga tertabrak kereta api. Korban meninggal dunia di lokasi kejadian,” jelasnya kepada JTV di lokasi kejadian.
Lanjutnya, kereta api Blambangan yang melaju dengan kecepatan tinggi langsung menabrak korban hingga korban terseret hingga empat ratus meter dari lokasi kejadian.
Untuk kepentingan penyidikan lebih lanjut, jasad korban di bawa ke Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan.
“Tubuh korban hancur akibat terseret kereta. Kami tadi sempat kesulitan, karena harus mengumpulkannya satu-satu,” imbuh Arif. (fli/rok)
Tubuh korban terseret kereta api hingga ratusan meter dari titik awal tabrakan. Korban diketahui bernama Nemu, 43 tahun, warga Desa Rejosari, Kecamatan Deket, Kabupaten Lamongan.
Anggota Sat Lantas Polres Lamongan, Bripka Arif mengatakan, kecelakaan bermula saat korban berjalan kaki dari utara ke selatan hendak menyeberang pelintasan rel kereta api desa setempat. Diduga, korban tidak memperhatikan kanan-kiri saat menyeberang.
“Diduga korban tidak memperhatikan kanan-kiri, sehingga tertabrak kereta api. Korban meninggal dunia di lokasi kejadian,” jelasnya kepada JTV di lokasi kejadian.
Lanjutnya, kereta api Blambangan yang melaju dengan kecepatan tinggi langsung menabrak korban hingga korban terseret hingga empat ratus meter dari lokasi kejadian.
Untuk kepentingan penyidikan lebih lanjut, jasad korban di bawa ke Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan.
“Tubuh korban hancur akibat terseret kereta. Kami tadi sempat kesulitan, karena harus mengumpulkannya satu-satu,” imbuh Arif. (fli/rok)