TUBAN - Suasana berbeda terlihat di gudang penyimpanan PT Pupuk Indonesia di Desa Kradenan, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban, Sabtu (27/01/2024) siang. Sejak pagi, ribuan petani dari berbagai kawasan di Tuban datang mengantri demi membeli pupuk non subsidi dengan harga murah.
Tak hanya petani pria, sejumlah ibu-ibu petani juga rela ikut mengantri berpanas-panasan. Mereka tergiur dengan diskon harga pupuk yang mencapai 40 persen. Terlebih memasuki musim tanam ini petani kesulitan mendapat pupuk.
Berbekal kupon yang didapat sebelumnya, petani dapat membeli satu paket pupuk seharga Rp270.000. Diantaranya berisi 25 kilogram phonska dan 25 kilogram urea. Harga ini jauh dibanding normalnya pupuk non subsidi yang mencapai Rp450.000 per paket.
“Tadi sampai sini jam 7, jam 11 baru dapat pupuk. Harganya 270ribu, lebih murah dapat satu paket. Nanti untuk memupuk padi. Soalnya selama ini sangat sulit dapat pupuk,” jelas Susmiyati, petani asal Desa Gesikharjo, Palang, Tuban
Meski harus berjam-jam antre di bawah terik matahari, para petani mengaku senang. Pasalnya, harga murah yang mereka dapatkan pada acara ini dinilai sangat membantu petani tradisional untuk bercocok tanam musim ini.
“Jelas senang mas, soalnya disini lebih murah. Diluar harganya 450 ribu per paket. Lha ini Cuma 270 per paket. Ini untuk mupuk jagung,” ungkap Mariyam, petani asal Desa Sugiharjo, Tuban.
Sementara itu, Direktur Keuangan dan Umum PT Pupuk Indonesia, Robby Setiabudi Majid mengatakan, dalam gebyar diskon ini pihaknya menyiapkan sebanyak 125 ton pupuk phonska dan 125 ton pupuk urea. Sementara kupon yang disebar kepada petani di Kabupaten Tuban mencapai 4.500 lembar.
“Setiap petani hanya diperkenankan membeli satu paket pupuk dan dilarang ikut mengantri lagi,” tegasnya.
Program ini digelar untuk mendukung dan menyongsor musim tanam satu tahun 2024. Selain Kabupaten Tuban, gebyar diskon pupuk juga digelar di 30 kabupaten,kota lain selama periode Januari sampai Februari 2024. (dzi/rok)
Tak hanya petani pria, sejumlah ibu-ibu petani juga rela ikut mengantri berpanas-panasan. Mereka tergiur dengan diskon harga pupuk yang mencapai 40 persen. Terlebih memasuki musim tanam ini petani kesulitan mendapat pupuk.
Berbekal kupon yang didapat sebelumnya, petani dapat membeli satu paket pupuk seharga Rp270.000. Diantaranya berisi 25 kilogram phonska dan 25 kilogram urea. Harga ini jauh dibanding normalnya pupuk non subsidi yang mencapai Rp450.000 per paket.
“Tadi sampai sini jam 7, jam 11 baru dapat pupuk. Harganya 270ribu, lebih murah dapat satu paket. Nanti untuk memupuk padi. Soalnya selama ini sangat sulit dapat pupuk,” jelas Susmiyati, petani asal Desa Gesikharjo, Palang, Tuban
Meski harus berjam-jam antre di bawah terik matahari, para petani mengaku senang. Pasalnya, harga murah yang mereka dapatkan pada acara ini dinilai sangat membantu petani tradisional untuk bercocok tanam musim ini.
“Jelas senang mas, soalnya disini lebih murah. Diluar harganya 450 ribu per paket. Lha ini Cuma 270 per paket. Ini untuk mupuk jagung,” ungkap Mariyam, petani asal Desa Sugiharjo, Tuban.
Sementara itu, Direktur Keuangan dan Umum PT Pupuk Indonesia, Robby Setiabudi Majid mengatakan, dalam gebyar diskon ini pihaknya menyiapkan sebanyak 125 ton pupuk phonska dan 125 ton pupuk urea. Sementara kupon yang disebar kepada petani di Kabupaten Tuban mencapai 4.500 lembar.
“Setiap petani hanya diperkenankan membeli satu paket pupuk dan dilarang ikut mengantri lagi,” tegasnya.
Program ini digelar untuk mendukung dan menyongsor musim tanam satu tahun 2024. Selain Kabupaten Tuban, gebyar diskon pupuk juga digelar di 30 kabupaten,kota lain selama periode Januari sampai Februari 2024. (dzi/rok)