KABAR APIK - Asosiasi Produsen Makanan Minuman dan Industri Kreatif (APMMIK) Kabupaten Bojonegoro, menggelar Bojonegoro Competition Product Ambassador 2024 sekaligus workshop di salah satu cafe di Kelurahan Kepatihan, Kabupaten Bojonegoro, Senin (29/01/2024) siang.
Kegiatan ini sebagai wujud dan bukti bahwa, para pelaku IKM yang menjadi anggota APMMIK Bojonegoro semakin bergerilya, tumbuh serta berkembang dan sangat aktif untuk menciptakan sebuah produk baru yang dihasilkan.
Kegiatan Bojonegoro Competition Product Ambassador 2024 yang digelar di Ria Resto dan Caffe Bojonegoro tersebut akan berlangsung selama 2 hari, mulai 29 Januari sampai 30 Januari 2024.
Pantauan JTV di lokasi, sejumlah pejabat turut hadir dalam kegiatan ini. Mulai dari Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Bojonegoro Welly Fitrama, Sekdin Kominfo Nanang Dwi Nurcahyo, Kepala Bakesbangpol Bojonegoro, dan perwakilan dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Bojonegoro.
Rangkaian kegiatan pada hari pertama dimulai dengan kompetisi perlombaan dan workshop branding produk. Kompetesi perlombaan ini diikuti sebanyak 45 peserta dengan membawa produk unggulan, baik olahan makanan dan minuman.
Dari 45 peserta yang mengikuti kompetisi, nantinya akan diambil 9 peserta terbaik. Dimana produk makanan maupun minuman mereka, akan dijadikan brand ambasador tahun 2024, dan mendapatkan hadiah baik piala maupun uang pembinaan.
Produk yang dibawa oleh para peserta, ditampilkan di hadapan para dewan juri dengan cara cat walk. Beberapa produk diantaranya, mulai dari donat, brownis, umbru yuyu, minuman coklat, ledre dan beberapa produk makanan minuman lainnya.
Sejumlah produk yang dihasilkan para peserta ini, rupanya sebagian besar memanfaatkan bahan yang ada di Kabupaten Bojonegoro. Sehingga nilai produk yang di hasilkan para peserta ini, memiliki nilai jual dan ekonomis sangat tinggi, berbeda dari produk olahan makanan minuman lainnya.
Selain itu, sejumlah peserta yang hadir yang di dominasi oleh pelaku ikm dibawah naungan apmmik ini, juga mendapatkan workshop branding produk dari marketing schoko. Hal ini dilakukan, agar para pelaku IKM ini dapat memasarkan produk mereka ke kalangan luas, dan semakin banyak dikenal oleh khalayak umum.
Ketua APMMIK bojonegoro, Kristin Gading mengatakan, kegiatan ini berusaha memunculkan produk baru yang nantinya akan dijadikan produk ambasador di tahun 2024. Kegiatan ini merupakan wujud kepedulian apmmik untuk memfasilitasi anggotanya agar bisa berkreasi dan dan menghasikan produk.
“Selain itu, untuk kegiatan ini juga bertujuan untuk memberikan ruang bagi para anggota, guna memasarkan produk baik makanan dan minuman kepada khalayak umum, dan mewarnai kuliner di Kabupaten Bojonegoro,” jelasnya kepada JTV.
Kegiatan ini sebagai wujud dan bukti bahwa, para pelaku IKM yang menjadi anggota APMMIK Bojonegoro semakin bergerilya, tumbuh serta berkembang dan sangat aktif untuk menciptakan sebuah produk baru yang dihasilkan.
Kegiatan Bojonegoro Competition Product Ambassador 2024 yang digelar di Ria Resto dan Caffe Bojonegoro tersebut akan berlangsung selama 2 hari, mulai 29 Januari sampai 30 Januari 2024.
Pantauan JTV di lokasi, sejumlah pejabat turut hadir dalam kegiatan ini. Mulai dari Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Bojonegoro Welly Fitrama, Sekdin Kominfo Nanang Dwi Nurcahyo, Kepala Bakesbangpol Bojonegoro, dan perwakilan dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Bojonegoro.
Rangkaian kegiatan pada hari pertama dimulai dengan kompetisi perlombaan dan workshop branding produk. Kompetesi perlombaan ini diikuti sebanyak 45 peserta dengan membawa produk unggulan, baik olahan makanan dan minuman.
Dari 45 peserta yang mengikuti kompetisi, nantinya akan diambil 9 peserta terbaik. Dimana produk makanan maupun minuman mereka, akan dijadikan brand ambasador tahun 2024, dan mendapatkan hadiah baik piala maupun uang pembinaan.
Produk yang dibawa oleh para peserta, ditampilkan di hadapan para dewan juri dengan cara cat walk. Beberapa produk diantaranya, mulai dari donat, brownis, umbru yuyu, minuman coklat, ledre dan beberapa produk makanan minuman lainnya.
Sejumlah produk yang dihasilkan para peserta ini, rupanya sebagian besar memanfaatkan bahan yang ada di Kabupaten Bojonegoro. Sehingga nilai produk yang di hasilkan para peserta ini, memiliki nilai jual dan ekonomis sangat tinggi, berbeda dari produk olahan makanan minuman lainnya.
Selain itu, sejumlah peserta yang hadir yang di dominasi oleh pelaku ikm dibawah naungan apmmik ini, juga mendapatkan workshop branding produk dari marketing schoko. Hal ini dilakukan, agar para pelaku IKM ini dapat memasarkan produk mereka ke kalangan luas, dan semakin banyak dikenal oleh khalayak umum.
Ketua APMMIK bojonegoro, Kristin Gading mengatakan, kegiatan ini berusaha memunculkan produk baru yang nantinya akan dijadikan produk ambasador di tahun 2024. Kegiatan ini merupakan wujud kepedulian apmmik untuk memfasilitasi anggotanya agar bisa berkreasi dan dan menghasikan produk.
“Selain itu, untuk kegiatan ini juga bertujuan untuk memberikan ruang bagi para anggota, guna memasarkan produk baik makanan dan minuman kepada khalayak umum, dan mewarnai kuliner di Kabupaten Bojonegoro,” jelasnya kepada JTV.
Saat ini, Pemkab Bojonegoro juga sedang melakukan inovasi agar ikm dan pelaku UMKM, bisa mendukung tumbuhnya ekonomi di Kabupaten setempat.
Terkait hal ini, Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Bojonegoro Welly Fitrama mengatakan, Pemkab Bojonegoro akan terus memberikan dukungan penuh, agar perekonomian bisa terus berkembang. Tidak hanya hasil yang akan dirasakan oleh para pelaku ikm dan umkm saja, tapi juga perekonomian Bojonegoro berjalan.
“Diharapkan, kolaborasi antara Pemkab, APMMIK, Ria Resto dan PT Schoko ini nantinya bisa lahir para pengusaha baru di Bojonegoro,” ungkapnya.
Sebagai wujud dukungan dan kepedulian bagi para pelaku IKM maupun umkm di Bojonegoro, pihaknya juga membuka pelatihan dan peningkatan kapasitas bagi pelaku IKM dan UMKM di Bojonegoro, serta memberikan fasilitasi pengajuan nama produk. (*/edo/rok)
Ikuti berita terkini JTV Bojonegoro di Google News