JOMBANG - Memasuki musim panen, warga di Lereng Gunung Anjasmoro Desa Wonosalam, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang, kembali menggelar kontes durian. Ratusan buah durian lokal milik petani setempat dikonteskan untuk diuji kualitas rasanya.
Acara kontes tersebut ramai karena usai penilaian pengunjung dari berbagai daerah bisa menikmati secara gratis. Tak hanya dari Jombang, sejumlah pengunjung juga berasal dari Nganjuk, Lamongan, Mojokerto hingga Surabaya.
Umumnya, pengunjung telah mendaftar melalui media sosial lebih dahulu sebagai pengunjung resmi. Karena pengunjung resmi mendapatkan prioritas untuk mencicipi buah durian yang telah dinilai dewan juri. Namun biji durian tidak boleh hilang karena akan ditimbang lagi oleh panitia.
Kontes durian yang digelar setiap tahun ini hanya diikuti durian asli dari pohon di Wonosalam. Untuk memastikan keasliannya, dewan juri juga akan mengunjungi pohon dari buah durian yang diikutkan kontes.
Sejumlah pengunjung mengaku senang karena bisa menikmati durian pilihan dari peserta kontes.
“Tadi nunggu lumayan lama, tapi saya puas setelah menikmati durian disini yang rasanya legit manis,” jelas Uliyati, salah satu pengunjung kepada JTV, Selasa (06/02/2024).
Sementara dalam kontes ini, penilaian meliputi warna kulit, ketebalan kulit, ketebalan daging, kadar manis, kadar pahit, besar atau kecilnya pongge (biji durian) serta besaran butiran.
“Standart penilian seperti yang saya sebutkan itu. Untuk dewan jurinya terdiri dari para ahli durian yang telah puluhan kali menjadi juri kontes durian,” ungkap Ketut Suseno Putro, salah satu juri.
Uniknya, setelah durian dibelah oleh panitia, kemudian dinilai dewan juri, langsung dibagikan kepada kelompok pengunjung yang telah mendaftar sebagai pengunjung kontes secara resmi. Pengunjung dipersilahkan mencicipi durian hingga habis. Bahkan pengunjung diperbolehkan menambah, karena durian yang dinilai mencapai 80 lebih.
Jumlah durian yang diikutsertakan pada kontes ini mencapai lebih dari 300 nama buah. Kontes akan berlangsung selama tiga hari. Tujuan kontes untuk mencari durian unggulan petani Wonosalam. Bagi durian yang menjadi juara, harganya akan terangkat, dan bisa dikembangkan. (ful/rok)
Acara kontes tersebut ramai karena usai penilaian pengunjung dari berbagai daerah bisa menikmati secara gratis. Tak hanya dari Jombang, sejumlah pengunjung juga berasal dari Nganjuk, Lamongan, Mojokerto hingga Surabaya.
Umumnya, pengunjung telah mendaftar melalui media sosial lebih dahulu sebagai pengunjung resmi. Karena pengunjung resmi mendapatkan prioritas untuk mencicipi buah durian yang telah dinilai dewan juri. Namun biji durian tidak boleh hilang karena akan ditimbang lagi oleh panitia.
Kontes durian yang digelar setiap tahun ini hanya diikuti durian asli dari pohon di Wonosalam. Untuk memastikan keasliannya, dewan juri juga akan mengunjungi pohon dari buah durian yang diikutkan kontes.
Sejumlah pengunjung mengaku senang karena bisa menikmati durian pilihan dari peserta kontes.
“Tadi nunggu lumayan lama, tapi saya puas setelah menikmati durian disini yang rasanya legit manis,” jelas Uliyati, salah satu pengunjung kepada JTV, Selasa (06/02/2024).
Sementara dalam kontes ini, penilaian meliputi warna kulit, ketebalan kulit, ketebalan daging, kadar manis, kadar pahit, besar atau kecilnya pongge (biji durian) serta besaran butiran.
“Standart penilian seperti yang saya sebutkan itu. Untuk dewan jurinya terdiri dari para ahli durian yang telah puluhan kali menjadi juri kontes durian,” ungkap Ketut Suseno Putro, salah satu juri.
Uniknya, setelah durian dibelah oleh panitia, kemudian dinilai dewan juri, langsung dibagikan kepada kelompok pengunjung yang telah mendaftar sebagai pengunjung kontes secara resmi. Pengunjung dipersilahkan mencicipi durian hingga habis. Bahkan pengunjung diperbolehkan menambah, karena durian yang dinilai mencapai 80 lebih.
Jumlah durian yang diikutsertakan pada kontes ini mencapai lebih dari 300 nama buah. Kontes akan berlangsung selama tiga hari. Tujuan kontes untuk mencari durian unggulan petani Wonosalam. Bagi durian yang menjadi juara, harganya akan terangkat, dan bisa dikembangkan. (ful/rok)
Ikuti berita terkini JTV Bojonegoro di Google News
