KABAR APIK - Puncak perayaan Tahun Baru Imlek atau biasa disebut Cap Go Meh, digelar meriah di Jalan Raya MH Thamrin, Kabupaten Bojonegoro, Sabtu (24/02/2024) malam. Kegiatan dengan tema Gemerlap Thamrin Bojonegoro ini digelar oleh Dinas Kebudayan dan Pariwisata Kabupaten setempat.
Puncak perayaan Tahun Baru Imlek ini dihadiri oleh seluruh Forkopimda Kabupaten Bojonegoro, serta umat tridharma yang ada di Bojonegoro.
Pantauan JTV di lokasi, acara dimulai dari perform barongsai dan liang-liong, penampilan reog, oklik serta musik. Selanjutnya acara dilanjutkan dengan pembukaan, menyanyikan lagu indonesia raya, pembacaan doa, laporan ketua panita, sambutan perwakilan tempat ibadah tri darma (TITD) Hok Swie Bio Bojonegoro, serta sambutan Pj Bupati Bojonegoro yang sekaligus memberangkatkan para peserta parade payung dan lampion.
Setelah diberangkatkan, para peserta berjalan sembari melakukan aksi tari disepanjang jalan raya MH Thamrin. Penampilan seni budaya serta pakaian ciri khas tionghoa yang jarang ditemui masayarakat ini memberikan nuansa hangat tersediri, sehingga mampu menyedot animo warga.
Nampak masyarakat Bojonegoro berbondong-bondong datang dan memenuhi seluruh badan jalan demi menyaksikan penampilan seni budaya khas masyarakat tionghoa serta seni budaya lokal lainnya.
Dalam sambutanya, perwakilan tempat ibadah tri dharma (TITD) Hok Swie Bio Bojonegoro, Hadi Sugiarto mengaku sangat bersyukur, Pemerintah Bojonegoro bersedia menggelar kegiatan bernuansa imlek. Dirinya berharap, dengan adanya kegiatan ini rasa kebersamaan, kerukunan, serta tali persaudaraan antar umat beragama semakin kuat.
“Pemkab Bojonegoro melalui pak Pj Bupati sangat luar bisa menyupport penuh kegiatan ini. Kami sangat berterima kasih dan berharap ke depan bisa kembali digelar untuk kebersamaan dan kerukunan antar umat beragama,” tegasnya.
Sementara itu, dalam sambutan Pj Bupati Bojonegoro, Adriyanto, menjelaskan kegiatan ini diharapan mampu menjaga kerukunan dan keguyuban antar masyarakat Bojonegoro. Diriya juga berharap di hari tahun baru imlek ini seluruh masyarakat Bojonegoro selalu diberikan kesehatan dan keberkahan.
“Kami berikan support penuh untuk acara ini sebagai wujud menjaga kerukukan dan keguyuban antar umat beragama di Bojonegoro,” tandasnya.
Peserta parade payung dan lampion ini berasal dari sejumlah umat tri darma di Bojonegoro, paguyuban seni, serta siswa dari beberapa sekolah di Kota Bojonegoro.
Perayaan Cap Go Meh 2024, dimeriahkan dengan beberapa penampilan pertunjukan dari para peserta, mulai dari paguyuban sosial warga Tionghoa, SMP MTs 9 peserta, SMA SMK MA 13 peserta, dan beberapa peserta lainnya.
“Sangat meriah dan sangat senang menjadi bagian dari kemeriahaan acara ini. Baru kali ini digelar, sehingga warga dan peserta juga sangat antusias,” jelas Pelangi, salah satu peserta parade.
Puncak perayaan Tahun Baru Imlek ini dihadiri oleh seluruh Forkopimda Kabupaten Bojonegoro, serta umat tridharma yang ada di Bojonegoro.
Pantauan JTV di lokasi, acara dimulai dari perform barongsai dan liang-liong, penampilan reog, oklik serta musik. Selanjutnya acara dilanjutkan dengan pembukaan, menyanyikan lagu indonesia raya, pembacaan doa, laporan ketua panita, sambutan perwakilan tempat ibadah tri darma (TITD) Hok Swie Bio Bojonegoro, serta sambutan Pj Bupati Bojonegoro yang sekaligus memberangkatkan para peserta parade payung dan lampion.
Setelah diberangkatkan, para peserta berjalan sembari melakukan aksi tari disepanjang jalan raya MH Thamrin. Penampilan seni budaya serta pakaian ciri khas tionghoa yang jarang ditemui masayarakat ini memberikan nuansa hangat tersediri, sehingga mampu menyedot animo warga.
Nampak masyarakat Bojonegoro berbondong-bondong datang dan memenuhi seluruh badan jalan demi menyaksikan penampilan seni budaya khas masyarakat tionghoa serta seni budaya lokal lainnya.
Dalam sambutanya, perwakilan tempat ibadah tri dharma (TITD) Hok Swie Bio Bojonegoro, Hadi Sugiarto mengaku sangat bersyukur, Pemerintah Bojonegoro bersedia menggelar kegiatan bernuansa imlek. Dirinya berharap, dengan adanya kegiatan ini rasa kebersamaan, kerukunan, serta tali persaudaraan antar umat beragama semakin kuat.
“Pemkab Bojonegoro melalui pak Pj Bupati sangat luar bisa menyupport penuh kegiatan ini. Kami sangat berterima kasih dan berharap ke depan bisa kembali digelar untuk kebersamaan dan kerukunan antar umat beragama,” tegasnya.
Sementara itu, dalam sambutan Pj Bupati Bojonegoro, Adriyanto, menjelaskan kegiatan ini diharapan mampu menjaga kerukunan dan keguyuban antar masyarakat Bojonegoro. Diriya juga berharap di hari tahun baru imlek ini seluruh masyarakat Bojonegoro selalu diberikan kesehatan dan keberkahan.
“Kami berikan support penuh untuk acara ini sebagai wujud menjaga kerukukan dan keguyuban antar umat beragama di Bojonegoro,” tandasnya.
Peserta parade payung dan lampion ini berasal dari sejumlah umat tri darma di Bojonegoro, paguyuban seni, serta siswa dari beberapa sekolah di Kota Bojonegoro.
Perayaan Cap Go Meh 2024, dimeriahkan dengan beberapa penampilan pertunjukan dari para peserta, mulai dari paguyuban sosial warga Tionghoa, SMP MTs 9 peserta, SMA SMK MA 13 peserta, dan beberapa peserta lainnya.
“Sangat meriah dan sangat senang menjadi bagian dari kemeriahaan acara ini. Baru kali ini digelar, sehingga warga dan peserta juga sangat antusias,” jelas Pelangi, salah satu peserta parade.
Sementara itu, para pedagang mengaku senang dengan acara ini. Pasalnya, mereka mampu meningkatkan pendapatannya. Para pedagang berharap, kegiatan serupa dapat rutin digelar tiap tahunnya.
“Semoga kegiatan seperti ini bisa terus rutin digelar sehingga para pedagang seperti saya ini juga bisa mendapat dampak positifnya. Ini saja dagangan saya laris manis,” ungkap Choellia Tri Wahyuni, salah satu pedagang.
Perayaan imlek dan Cap Go Meh ini merupakan wujud keberagaman dan tolerasi umat beragama, serta akulturasi budaya. Kegiatan ini didukung penuh oleh Pemerintah Kabupaten Bojonegoro. (*/dzi)
“Semoga kegiatan seperti ini bisa terus rutin digelar sehingga para pedagang seperti saya ini juga bisa mendapat dampak positifnya. Ini saja dagangan saya laris manis,” ungkap Choellia Tri Wahyuni, salah satu pedagang.
Perayaan imlek dan Cap Go Meh ini merupakan wujud keberagaman dan tolerasi umat beragama, serta akulturasi budaya. Kegiatan ini didukung penuh oleh Pemerintah Kabupaten Bojonegoro. (*/dzi)