TUBAN - Dalam rangka swasembada padi berkelanjutan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur terus memberikan stimulus kepada para petani di kawasan setempat. Salah satunya seperti yang dirasakan petani padi di Kabupaten Tuban.
Sejak awal tahun 2019 hingga di akhir tahun 2023, Pemprov Jatim telah menyalurkan sejumlah bantuan alat pertanian. Mulai dari 11 unit combine yang tersebar di 11 wilayah kecamatan, kemudian 11 unit power thresher yang tersebar di 8 kecamatan, dan 5 unit concealer yang disebar di 3 kecamatan.
“Bantuan alat pertanian dari Pemprov Jatim tersebut bisa meningkatkan produktivitas pertanian. Bantuan tersebut berupa combine, power thresher dan concealer,” jelas Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan Kabupaten Tuban, Eko Julianto.
Lanjutnya, selain mampu meningkatkan produktivitas sektor pertanian, bantuan tersebut juga diharapkan bisa mempertahankan swasembada pangan di wilayah Jawa Timur, khususnya di Tuban.
Bantuan alat pertanian ini disambut baik oleh para petani. Merasa senang lantaran lebih irit dalam segi biaya maupun waktu. Salah satunya seperti yang dirasakan oleh Slamet Juweni, petani di Desa Ngadirejo, Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban.
Berkat adanya bantuan combine dari Pemprov Jatim, kini produktivitas padi hasil panen di wilayah setempat meningkat, serta mampu meningkatkan efisiensi tenaga manusia.
Jika biasanya lahan padi seluas 5 hektar milik para petani membutuhkan waktu lima hari untuk panen, dengan menggunakan bantuan combine, kini mereka hanya butuh waktu satu hari untuk memanen seluruh tanaman padinya.
“Dulu kita panen manual biayanya sangat tinggi sekali dan alhamdulillahh kita dapat bantuan combine biayanya lebih rendah. Untuk meningkatkan produktivitas pemanenan kami,” jelas Slamet Juweni, saat ditemui JTV, Selasa (06/02/2024).
Bantuan combine tersebut, juga bermanfaat bagi petani lain. Apalagi saat musim penghujan, yang mana kondisi tanahnya gembur, sehingga petani kesulitan jika harus melakukan panen padi secara manual.
“Bantuan ini sangat bermanfaat sekali, karena musim penghujan seperti inilah yang sangat membantu panen petani kami. Sudah digunakan sekitar 150 petani pada musim panen ini, dari total petani sekitar 650 orang,” ungkap Kepala Desa Ngadirejo, Suwandi. (dzi/rok)
Sejak awal tahun 2019 hingga di akhir tahun 2023, Pemprov Jatim telah menyalurkan sejumlah bantuan alat pertanian. Mulai dari 11 unit combine yang tersebar di 11 wilayah kecamatan, kemudian 11 unit power thresher yang tersebar di 8 kecamatan, dan 5 unit concealer yang disebar di 3 kecamatan.
“Bantuan alat pertanian dari Pemprov Jatim tersebut bisa meningkatkan produktivitas pertanian. Bantuan tersebut berupa combine, power thresher dan concealer,” jelas Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan Kabupaten Tuban, Eko Julianto.
Lanjutnya, selain mampu meningkatkan produktivitas sektor pertanian, bantuan tersebut juga diharapkan bisa mempertahankan swasembada pangan di wilayah Jawa Timur, khususnya di Tuban.
Bantuan alat pertanian ini disambut baik oleh para petani. Merasa senang lantaran lebih irit dalam segi biaya maupun waktu. Salah satunya seperti yang dirasakan oleh Slamet Juweni, petani di Desa Ngadirejo, Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban.
Berkat adanya bantuan combine dari Pemprov Jatim, kini produktivitas padi hasil panen di wilayah setempat meningkat, serta mampu meningkatkan efisiensi tenaga manusia.
Jika biasanya lahan padi seluas 5 hektar milik para petani membutuhkan waktu lima hari untuk panen, dengan menggunakan bantuan combine, kini mereka hanya butuh waktu satu hari untuk memanen seluruh tanaman padinya.
“Dulu kita panen manual biayanya sangat tinggi sekali dan alhamdulillahh kita dapat bantuan combine biayanya lebih rendah. Untuk meningkatkan produktivitas pemanenan kami,” jelas Slamet Juweni, saat ditemui JTV, Selasa (06/02/2024).
Bantuan combine tersebut, juga bermanfaat bagi petani lain. Apalagi saat musim penghujan, yang mana kondisi tanahnya gembur, sehingga petani kesulitan jika harus melakukan panen padi secara manual.
“Bantuan ini sangat bermanfaat sekali, karena musim penghujan seperti inilah yang sangat membantu panen petani kami. Sudah digunakan sekitar 150 petani pada musim panen ini, dari total petani sekitar 650 orang,” ungkap Kepala Desa Ngadirejo, Suwandi. (dzi/rok)
Ikuti berita terkini JTV Bojonegoro di Google News