TUBAN - Suasana berbeda terlihat di tempat pemungutan suara (TPS) 09, Desa Jarorejo, Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban, Rabu (14/02/2024) pagi. Pada umumnya, kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) yang bertugas memakai pakaian formal.
Namun, di TPS setempat, petugas KPPS mengenakan baju putih dengan celana hitam seperti anak sekolah dasar lengkap dengan dasi dan topi. Konsep berpakaian ala anak SD ini bukan tanpa tujuan, petugas berharap dengan konsep ini mampu menyerap animo warga serta memberikan kesan humoris. Sehingga, warga tertarik dan lebih semangat untuk datang ke TPS.
Sejalan dengan harapan petugas KPPS, konsep pakaian anak SD yang direncanakan sejak dua hari sebelum pemilu ini, mampu meningkatkan jumlah warga yang datang untuk memilih. Bahkan, jumlah pemilih yang datang di tahun ini lebih banyak, dibanding pemilu sebelumnya.
“Konsep ini sangaja kita buat untuk menarik minat warga datang ke TPS, sehingga mereka tidak tegang. Ini kita siapkan dua hari lalu,” jelas Ketua KPPS setempat, Adi Sudikdo kepada JTV.
Warga mengaku senang karena karena petugas yang memakai baju anak SD terkesan lebih lucu dan humoris dibandingkan baju formal yang terkesan lebih tegang.
“Kalau KPPS nya kayak gini memberikan kesan tersendiri, jadi tidak tegang datang ke TPS,” timpal Aulia, warga setempat.
Sementara itu, Ketua PPK Kecamatan Kerek, Irqhamna, pada pemilu sebelumnya konsep tersebut pernah ada, namun tak seunik saat ini. Dengan adanya hal ini pemilu tahun ini diharapkan lebih terkesan humoris dan bisa menjadi hiburan gratis bagi para pemilih yang datang.
“Alhamdulillah dengan adanya konsep ini, partisipasi masyarakat untuk memilih disini sangat tinggi. Meningkat drastis jika dibandingkan dengan pemilu sebelumnya,” tegasnya. (dzi/rok)
Namun, di TPS setempat, petugas KPPS mengenakan baju putih dengan celana hitam seperti anak sekolah dasar lengkap dengan dasi dan topi. Konsep berpakaian ala anak SD ini bukan tanpa tujuan, petugas berharap dengan konsep ini mampu menyerap animo warga serta memberikan kesan humoris. Sehingga, warga tertarik dan lebih semangat untuk datang ke TPS.
Sejalan dengan harapan petugas KPPS, konsep pakaian anak SD yang direncanakan sejak dua hari sebelum pemilu ini, mampu meningkatkan jumlah warga yang datang untuk memilih. Bahkan, jumlah pemilih yang datang di tahun ini lebih banyak, dibanding pemilu sebelumnya.
“Konsep ini sangaja kita buat untuk menarik minat warga datang ke TPS, sehingga mereka tidak tegang. Ini kita siapkan dua hari lalu,” jelas Ketua KPPS setempat, Adi Sudikdo kepada JTV.
Warga mengaku senang karena karena petugas yang memakai baju anak SD terkesan lebih lucu dan humoris dibandingkan baju formal yang terkesan lebih tegang.
“Kalau KPPS nya kayak gini memberikan kesan tersendiri, jadi tidak tegang datang ke TPS,” timpal Aulia, warga setempat.
Sementara itu, Ketua PPK Kecamatan Kerek, Irqhamna, pada pemilu sebelumnya konsep tersebut pernah ada, namun tak seunik saat ini. Dengan adanya hal ini pemilu tahun ini diharapkan lebih terkesan humoris dan bisa menjadi hiburan gratis bagi para pemilih yang datang.
“Alhamdulillah dengan adanya konsep ini, partisipasi masyarakat untuk memilih disini sangat tinggi. Meningkat drastis jika dibandingkan dengan pemilu sebelumnya,” tegasnya. (dzi/rok)
Ikuti berita terkini JTV Bojonegoro di Google News
