BOJONEGORO - Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Bojonegoro, Senin (06/02/2024) malam, membuat sedikitnya 268 rumah warga di 8 Kecamatan terendam banjir. Selain itu, banjir juga merendam sedikitnya 575 hektar lahan pertanian milik warga setempat.
Salah satu kawasan terdampak banjir adalah Desa Wedi, Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro. Banjir mulai merendam rumah-rumah warga setempat sejak Senin malam. Hingga Selasa (06/02/2024) pagi, banjir masih menggenangi rumah-rumah warga dengan ketinggian 60 centimeter.
Selain membuat aktifitas warga sekitar terhambat, banjir juga membuat warga mengevakuasi barang-barang berharga milik mereka ke tempat yang lebih aman, agar tidak terendam banjir.
Meski demikian, warga setempat tetap memilih bertahan di rumah, daripada mengungsi. Namun, untuk mengantisipasi banjir masuk ke dalam rumah, warga membuat tanggul buatan di pintu rumah.
“Banjir mulai datang tadi malam mas. Terus sampai masuk rumah. Makanya ini barangnya dipindah ke tempat yang lebih tinggi,” jelas Nur Khamid, warga setempat saat ditemui JTV.
“Faktornya ya hujan deras. Air dari pegunungan langsung turun kesini. Ini sudah langganan mas,” imbuh Nur Khamid.
Selain rumah warga, banjir juga merendam areal tanaman padi milik para petani. Padi yang rata- rata siap panen, kini terancam rusak dan membuat petani merugi. (lim/rok)
Salah satu kawasan terdampak banjir adalah Desa Wedi, Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro. Banjir mulai merendam rumah-rumah warga setempat sejak Senin malam. Hingga Selasa (06/02/2024) pagi, banjir masih menggenangi rumah-rumah warga dengan ketinggian 60 centimeter.
Selain membuat aktifitas warga sekitar terhambat, banjir juga membuat warga mengevakuasi barang-barang berharga milik mereka ke tempat yang lebih aman, agar tidak terendam banjir.
Meski demikian, warga setempat tetap memilih bertahan di rumah, daripada mengungsi. Namun, untuk mengantisipasi banjir masuk ke dalam rumah, warga membuat tanggul buatan di pintu rumah.
“Banjir mulai datang tadi malam mas. Terus sampai masuk rumah. Makanya ini barangnya dipindah ke tempat yang lebih tinggi,” jelas Nur Khamid, warga setempat saat ditemui JTV.
“Faktornya ya hujan deras. Air dari pegunungan langsung turun kesini. Ini sudah langganan mas,” imbuh Nur Khamid.
Selain rumah warga, banjir juga merendam areal tanaman padi milik para petani. Padi yang rata- rata siap panen, kini terancam rusak dan membuat petani merugi. (lim/rok)
Ikuti berita terkini JTV Bojonegoro di Google News
