NGAWI - Secara keseluruhan terdapat 229 titik sistem penyediaan air minum (SPAM) yang tersebar di masing masing desa di Kabupaten Ngawi. Dari jumlah tersebut pada tahun 2023 lalu terdapat 30 titik SPAM yang kurang maksimal dan telah diintervensi dengan peningkatan di 5 titik, sehingga saat ini masih ada 25 titik yang kurang optimal.
Kepala Bidang Kawasan Permukiman Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) Ngawi, Pipit Dwi Herlina menjelaskan, tahun ini ditargetkan ada 6 titik yang akan di intervensi perbaikan, maupun peningkatan.
Menurutnya, untuk SPAM yang kurang optimal sendiri meliputi kondisi air tidak berkualitas, debit air berkurang, dan peralatan yang kurang memadai. “Sehingga bentuk penangannya berbeda-beda mulai dari water treatment hingga pencarian sumber baru,” jelasnya kepada JTV, Selasa (12/03/2024).
Disamping itu adanya peningkatan yang dilakukan masyarakat secara mandiri juga sangat berpengaruh pada ketersediaan atau debit air. Sehingga perlu dilakukan identifikasi terhadap ketersediaan atau kapasitas spam.
“Pada tahun 2024 ini direncanakan perbaikan pada 6 titik SPAM yang kurang optimal. Jika terealisasi sepenuhnya maka jumlah SPAM yang kurang optimal tinggal 19 titik di Ngawi,” pungkas Pipit. (ito/rok)
Kepala Bidang Kawasan Permukiman Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) Ngawi, Pipit Dwi Herlina menjelaskan, tahun ini ditargetkan ada 6 titik yang akan di intervensi perbaikan, maupun peningkatan.
Menurutnya, untuk SPAM yang kurang optimal sendiri meliputi kondisi air tidak berkualitas, debit air berkurang, dan peralatan yang kurang memadai. “Sehingga bentuk penangannya berbeda-beda mulai dari water treatment hingga pencarian sumber baru,” jelasnya kepada JTV, Selasa (12/03/2024).
Disamping itu adanya peningkatan yang dilakukan masyarakat secara mandiri juga sangat berpengaruh pada ketersediaan atau debit air. Sehingga perlu dilakukan identifikasi terhadap ketersediaan atau kapasitas spam.
“Pada tahun 2024 ini direncanakan perbaikan pada 6 titik SPAM yang kurang optimal. Jika terealisasi sepenuhnya maka jumlah SPAM yang kurang optimal tinggal 19 titik di Ngawi,” pungkas Pipit. (ito/rok)
