BOJONEGORO - Luapan Sungai Bengawan Solo di Kabupaten Bojonegoro menyebabkan rumah-rumah warga yang ada di bantaran sungai setempat terendam banjir, Senin (11/03/2024) pagi.
Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro, banjir merendam rumah warga di 23 Desa yang ada 9 Kecamatan di Kabupaten setempat.
Kondisi terparah salah satunya terjadi di Kelurahan Ledok Wetan, Kecamatan Bojonegoro Kota. Banjir merendam rumah warga dengan ketinggian bervariasi mulai dari 50 hingga 80 centimeter. Tak hanya itu, banjir membuat aktivitas menjadi terganggu.
Suwan, warga setempat mengatakan, banjir mulai datang dan merendam pemukiman warga setempat pada Minggu (10/03/2024) pukul 18.00 Wib. Air terus naik hingga merendam pemukiman warga.
“Banjir dari Sungai Bengawan Solo mas. Banjirnya itu mulai hari minggu sore. Airnya terus naik sampai sekarang,” jelasnya kepada JTV.
Meskipun banjir merendam ratusan rumah warga, namun hingga kini warga setempat belum ada yang mengungsi. Menurut warga, banjir kali ini merupakan yang terparah sejak 3 tahun terakhir.
“Ini terparah dalam 3 tahun terakhir. Penyebabnya ya mungkin karena beberapa hari ini hujan terus,” imbuh Suwan.
Sampai saat ini, ketinggian muka air terpantau di stasiun pemantauan ketinggian air di taman Bengawan Solo menyentuh angka 14,75 piscal. Debit air meningkat drastis dalam beberapa hari terakhir, akibat hujan deras yang mengguyur wilayah di sepanjang aliran sungai terpanjang di pulau Jawa tersebut. (edo/rok)
Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro, banjir merendam rumah warga di 23 Desa yang ada 9 Kecamatan di Kabupaten setempat.
Kondisi terparah salah satunya terjadi di Kelurahan Ledok Wetan, Kecamatan Bojonegoro Kota. Banjir merendam rumah warga dengan ketinggian bervariasi mulai dari 50 hingga 80 centimeter. Tak hanya itu, banjir membuat aktivitas menjadi terganggu.
Suwan, warga setempat mengatakan, banjir mulai datang dan merendam pemukiman warga setempat pada Minggu (10/03/2024) pukul 18.00 Wib. Air terus naik hingga merendam pemukiman warga.
“Banjir dari Sungai Bengawan Solo mas. Banjirnya itu mulai hari minggu sore. Airnya terus naik sampai sekarang,” jelasnya kepada JTV.
Meskipun banjir merendam ratusan rumah warga, namun hingga kini warga setempat belum ada yang mengungsi. Menurut warga, banjir kali ini merupakan yang terparah sejak 3 tahun terakhir.
“Ini terparah dalam 3 tahun terakhir. Penyebabnya ya mungkin karena beberapa hari ini hujan terus,” imbuh Suwan.
Sampai saat ini, ketinggian muka air terpantau di stasiun pemantauan ketinggian air di taman Bengawan Solo menyentuh angka 14,75 piscal. Debit air meningkat drastis dalam beberapa hari terakhir, akibat hujan deras yang mengguyur wilayah di sepanjang aliran sungai terpanjang di pulau Jawa tersebut. (edo/rok)