BOJONEGORO - Tinggi muka air Sungai Bengawan Solo di Kabupaten Bojonegoro mulai mengalami penurunan. Kondisi tersebut seperti terpantau di papan peringatan dini bahaya banjir atau early warning system di Taman Bengawan Solo Desa Ledok Wetan, Kecamatan Bojonegoro Kota, Selasa (12/03/2024) pagi.
Meski kondisi sungai bengawan solo masih banjir, sebagian warga tetap nekat menyeberangi sungai dengan menggunakan perahu kayu. Warga yang hendak beraktifitas di Kota Bojonegoro lebih memilih menggunakan transportasi penyeberangan karena dianggap lebih efisien. Sebab jika harus berjalan melalui darat mereka harus memutar dan memerlukan waktu yang relatif lebih lama.
“Terbiasa dengan kondisi banjir Sungai Bengawan Solo. Rasa takut pasti ada, namun tetap menyeberangi sungai karena lebih cepat sampai ke Kota Bojonegoro,” ungkap Muhammad Abas, salah satu warga kepada JTV.
Sementara itu, sungai terpanjang di pulau jawa yang sejak dua hari terakhir berstatus siaga merah, kini turun menjadi siaga kuning. Ketinggian muka air yang sebelumnya menyentuh angka 14.80 pielschaal atau hampir 15 meter diatas permukaan air laut, kini turun dibawah 14.80 pielschaal. (lim/rok)
Meski kondisi sungai bengawan solo masih banjir, sebagian warga tetap nekat menyeberangi sungai dengan menggunakan perahu kayu. Warga yang hendak beraktifitas di Kota Bojonegoro lebih memilih menggunakan transportasi penyeberangan karena dianggap lebih efisien. Sebab jika harus berjalan melalui darat mereka harus memutar dan memerlukan waktu yang relatif lebih lama.
“Terbiasa dengan kondisi banjir Sungai Bengawan Solo. Rasa takut pasti ada, namun tetap menyeberangi sungai karena lebih cepat sampai ke Kota Bojonegoro,” ungkap Muhammad Abas, salah satu warga kepada JTV.
Sementara itu, sungai terpanjang di pulau jawa yang sejak dua hari terakhir berstatus siaga merah, kini turun menjadi siaga kuning. Ketinggian muka air yang sebelumnya menyentuh angka 14.80 pielschaal atau hampir 15 meter diatas permukaan air laut, kini turun dibawah 14.80 pielschaal. (lim/rok)