TUBAN - Pengurus komplek makam Sunan Bonang di Kelurahan Kutorejo, Kabupaten Tuban, memiliki tradisi unik selama bulan suci ramadhan. Tradisi bersedekah takjil gratis itu merupakan warisan tradisi turun temurun.
Pantauan JTV di lokasi, Senin (25/03/2024), sesudah sholat dhuhur, makam yang menjadi cagar budaya nasional ini mulai terlihat sibuk. Sejumlah pengurus bergotong royong memasak bubur suruh untuk takjil buka puasa.
Bubur yang lebih dikenal dengan sebutan bubur bonang ini dimasak menggunakan dua wajan besar. Sementara bahan utamanya adalah beras, santan kelapa, tulang sapi, serta racikan bumbu khas jawa. Kaldu yang dihasilkan dari tulang sapi memberi rasa khas pada adonan bubur.
Seluruh proses memasak dilakukan secara tradisional. Mulai memarut kelapa untuk menghasilkan santan, hingga memanfaatkan kayu untuk sumber api. Namun demikian, proses memasak bubur harus diaduk secara terus menerus, dan membutuhkan waktu cukup lama, sekitar dua jam hingga siap disajikan.
“Ini resepnya dari dulu begini. Ada rempah-rempah, daging sapi dan tulang sapi. Kalau di masjid dekat sini kan kebanyakan pakai kambing. Ini tradisi turun temurun sejak dulu,” ungkap Kasiyatun, pemasak bubur suruh sunan bonang
Makanan sederhana ini sangat ditunggu-tunggu warga sekitar. Saat pembagian dimulai, baik anak-anak hingga orang dewasa berkumpul dan rela berdesak-desakan demi mendapatkan semangkuk bubur untuk takjil buka puasa.
Bagi penikmatnya, bubur suruh sunan bonang memiliki rasa khas gurih. Aroma rempah-rempah dan daging sapinya sangat terasa.
“Rasanya enak, ada dagingnya sapinya. Ini tadi antri dari habis ashar. Rencana buat buka sama keluarga,” ungkap Bu Yanti, salah satu warga pemburu bubur suruh.
“Rasanya gurih ada rasa sapinya. Tiap hari ikut antri buat buka puasa nanti,” timpal Bu Rani, warga lainnya.
Bagi-bagi takjil bubur ini merupakan tradisi untuk menyediakan takjil bagi musafir dan warga selama bulan ramadhan. Tradisi ini merupakan warisan turun temurun yang sudah dijalani masyarakat setempat sejak tahun 1970.
Selain diperuntukan bagi warga sekitar, bubur ini juga dibagikan kepada para musafir dan peziarah makam Sunan Bonang yang kebetulan singgah. (dzi/rok)
Pantauan JTV di lokasi, Senin (25/03/2024), sesudah sholat dhuhur, makam yang menjadi cagar budaya nasional ini mulai terlihat sibuk. Sejumlah pengurus bergotong royong memasak bubur suruh untuk takjil buka puasa.
Bubur yang lebih dikenal dengan sebutan bubur bonang ini dimasak menggunakan dua wajan besar. Sementara bahan utamanya adalah beras, santan kelapa, tulang sapi, serta racikan bumbu khas jawa. Kaldu yang dihasilkan dari tulang sapi memberi rasa khas pada adonan bubur.
Seluruh proses memasak dilakukan secara tradisional. Mulai memarut kelapa untuk menghasilkan santan, hingga memanfaatkan kayu untuk sumber api. Namun demikian, proses memasak bubur harus diaduk secara terus menerus, dan membutuhkan waktu cukup lama, sekitar dua jam hingga siap disajikan.
“Ini resepnya dari dulu begini. Ada rempah-rempah, daging sapi dan tulang sapi. Kalau di masjid dekat sini kan kebanyakan pakai kambing. Ini tradisi turun temurun sejak dulu,” ungkap Kasiyatun, pemasak bubur suruh sunan bonang
Makanan sederhana ini sangat ditunggu-tunggu warga sekitar. Saat pembagian dimulai, baik anak-anak hingga orang dewasa berkumpul dan rela berdesak-desakan demi mendapatkan semangkuk bubur untuk takjil buka puasa.
Bagi penikmatnya, bubur suruh sunan bonang memiliki rasa khas gurih. Aroma rempah-rempah dan daging sapinya sangat terasa.
“Rasanya enak, ada dagingnya sapinya. Ini tadi antri dari habis ashar. Rencana buat buka sama keluarga,” ungkap Bu Yanti, salah satu warga pemburu bubur suruh.
“Rasanya gurih ada rasa sapinya. Tiap hari ikut antri buat buka puasa nanti,” timpal Bu Rani, warga lainnya.
Bagi-bagi takjil bubur ini merupakan tradisi untuk menyediakan takjil bagi musafir dan warga selama bulan ramadhan. Tradisi ini merupakan warisan turun temurun yang sudah dijalani masyarakat setempat sejak tahun 1970.
Selain diperuntukan bagi warga sekitar, bubur ini juga dibagikan kepada para musafir dan peziarah makam Sunan Bonang yang kebetulan singgah. (dzi/rok)