BLITAR - Suharyanto, polisi yang sehari-hari bertugas di Unit Intel Polsek Binangun Kabupaten Blitar sukses menggeluti usaha beternak ayam kampung. Usaha yang digeluti baru dua tahun berjalan ini telah menjadikannya pundi-pundi rupiah.
Suharyanto beternak ayam kampung hanya dengan memanfaatkan satu petak lahan kosong berukuran 8 kali 20 meter yang berada di samping rumahnya di Jalan Gajah Mada, Lingkungan Majekan, Kelurahan Wlingi, Kecamatan Wlingi, Kabupaten Blitar.
Dari usaha sampingan dengan memanfaatkan waktu luang setelah pulang kerja ini, Suharyanto per bulan bisa meraup penghasilan lebih dari 5 juta rupiah.
“Awalnya saya merintis usaha beternak ayam kampung ini hanya 10 ekor kemudian terus berkembang hingga kini lebih 700 ekor yang terdiri indukan dan pejantan,” ungkapnya kepada JTV, Senin (04/03/2024).
Setiap bulan, Ia bisa menjual lebih 500 ekor dengan harga 60 ribu per ekor untuk indukan dan 80 ribu untuk pejantan.
Suharyanto merasa bersyukur dari usahanya tersebut bisa meringankan beban keluarga dan bahkan dari keuntungan hasil beternak bisa untuk menambah biaya menyekolahkan dua anaknya di perguruan tinggi.
“Saya berencana akan mengembangkan usahanya dengan menambah populasi dan jumlah kandang, karena peluang pasar masih terbuka lebar. Permintaan ayam kampung sangat besar terutama dari rumah makan di kota kota besar di Jawa Timur,” pungkasnya. (as/rok)
Suharyanto beternak ayam kampung hanya dengan memanfaatkan satu petak lahan kosong berukuran 8 kali 20 meter yang berada di samping rumahnya di Jalan Gajah Mada, Lingkungan Majekan, Kelurahan Wlingi, Kecamatan Wlingi, Kabupaten Blitar.
Dari usaha sampingan dengan memanfaatkan waktu luang setelah pulang kerja ini, Suharyanto per bulan bisa meraup penghasilan lebih dari 5 juta rupiah.
“Awalnya saya merintis usaha beternak ayam kampung ini hanya 10 ekor kemudian terus berkembang hingga kini lebih 700 ekor yang terdiri indukan dan pejantan,” ungkapnya kepada JTV, Senin (04/03/2024).
Setiap bulan, Ia bisa menjual lebih 500 ekor dengan harga 60 ribu per ekor untuk indukan dan 80 ribu untuk pejantan.
Suharyanto merasa bersyukur dari usahanya tersebut bisa meringankan beban keluarga dan bahkan dari keuntungan hasil beternak bisa untuk menambah biaya menyekolahkan dua anaknya di perguruan tinggi.
“Saya berencana akan mengembangkan usahanya dengan menambah populasi dan jumlah kandang, karena peluang pasar masih terbuka lebar. Permintaan ayam kampung sangat besar terutama dari rumah makan di kota kota besar di Jawa Timur,” pungkasnya. (as/rok)
Ikuti berita terkini JTV Bojonegoro di Google News
