TUBAN - Panen raya padi telah dilakukan oleh para petani di Kabupaten Tuban. Di sisa musim penghujan ini, para petani setempat kembali menanam padi.
Salah satunya seperti yang dilakukan para petani di Desa Kembangbilo, Kecamatan Tuban Kota, Kabupaten Tuban, Kamis (07/03/2024) pagi. Padi yang mereka tanam, saat ini sudah memasuki memasuki usia 35 hari.
Berbagai upaya dilakukan, agar tanaman padi bisa tumbuh normal. Salah satunya dengan mencabuti rumput liar yang tumbuh diantara tanaman padi.
Sementara itu, tingginya harga beras di pasaran, justru disambut baik oleh para petani. Menurut mereka, harga beras yang mahal akan membuat para petani bisa menutupi biaya produksi yang tinggi. Pasalnya, harga pupuk dan tenaga untuk biaya perawatan juga mahal.
“Harusnya memang mahal seperti sekarang mas, biar petani juga tidak rugi. Soalnya pupuknya juga mahal, biaya tenaga untuk perawatan juga mahal,” tegas Rukmi, petani setempat kepada JTV.
Saat ini, harga beras kualitas premium dijual dengan harga Rp16.500 per kilogram. Sedangkan hanya normalnya hanya di kisaran Rp13.000 per kilogram. Sedangkan beras medium yang sebelumnya dijual kisaran Rp9.000 sampai Rp11.000 per kilogram, kini juga masih bertahan di kisaran harga Rp14.000 per kilogram.
Sedangkan harga jual gabah di tingkat petani, kini dikisaran harga Rp7.400 per kilogramnya. “Gabah itu sekarang 7.400 per kilonya, itu harga dari petani. Harusnya ya stabil segitu, biar petani nggak rugi terus,” tegas Rukmi.
Para petani berharap, harga beras dan harga gabah di pasaran bisa tinggi seperti sekarang ini. Selain untuk menutupi biaya produksi yang tinggi, naiknya harga gabah dan beras di pasaran juga bisa membuat mereka meraup untung.
“Pupuk kan mahal, tenaga kasar juga mahal, jadi wajar kalau beras juga mahal. Kalau nggak begitu, petani malah nggak untung mas,” tandas Lasmi, petani lain. (dzi/rok)
Salah satunya seperti yang dilakukan para petani di Desa Kembangbilo, Kecamatan Tuban Kota, Kabupaten Tuban, Kamis (07/03/2024) pagi. Padi yang mereka tanam, saat ini sudah memasuki memasuki usia 35 hari.
Berbagai upaya dilakukan, agar tanaman padi bisa tumbuh normal. Salah satunya dengan mencabuti rumput liar yang tumbuh diantara tanaman padi.
Sementara itu, tingginya harga beras di pasaran, justru disambut baik oleh para petani. Menurut mereka, harga beras yang mahal akan membuat para petani bisa menutupi biaya produksi yang tinggi. Pasalnya, harga pupuk dan tenaga untuk biaya perawatan juga mahal.
“Harusnya memang mahal seperti sekarang mas, biar petani juga tidak rugi. Soalnya pupuknya juga mahal, biaya tenaga untuk perawatan juga mahal,” tegas Rukmi, petani setempat kepada JTV.
Saat ini, harga beras kualitas premium dijual dengan harga Rp16.500 per kilogram. Sedangkan hanya normalnya hanya di kisaran Rp13.000 per kilogram. Sedangkan beras medium yang sebelumnya dijual kisaran Rp9.000 sampai Rp11.000 per kilogram, kini juga masih bertahan di kisaran harga Rp14.000 per kilogram.
Sedangkan harga jual gabah di tingkat petani, kini dikisaran harga Rp7.400 per kilogramnya. “Gabah itu sekarang 7.400 per kilonya, itu harga dari petani. Harusnya ya stabil segitu, biar petani nggak rugi terus,” tegas Rukmi.
Para petani berharap, harga beras dan harga gabah di pasaran bisa tinggi seperti sekarang ini. Selain untuk menutupi biaya produksi yang tinggi, naiknya harga gabah dan beras di pasaran juga bisa membuat mereka meraup untung.
“Pupuk kan mahal, tenaga kasar juga mahal, jadi wajar kalau beras juga mahal. Kalau nggak begitu, petani malah nggak untung mas,” tandas Lasmi, petani lain. (dzi/rok)