BOJONEGORO - Banjir akibat luapan Sungai Bengawan Solo mulai berangsung surut, Selasa (12/03/2024) pagi. Pantauan JTV di stasiun alat ukur debit air Sungai Bengawan Solo di Taman Bengawan Solo (TBS), kondisi air sungai berada di angka 13,96 piscal atau siaga kuning.
Sebelumnya selama 2 hari, debit air sungai bengawan solo berada di siaga merah atau menyentuh angka 14,75 piscal. Sehingga membuat 48 desa, di 11 kecamatan yang ada di Bojonegoro terendam banjir.
Petugas pembaca tinggi muka air BBWS, Budi Susanto mengatakan, kondisi debit air sungai bengawan solo dari siaga merah turun menjadi siaga kuning di angka 13.96 piscal.
“Banjir mulai berangsung turun mulai tadi malam, dan mulai air mulai turun secara signifikan hingga 10 centimeter, saat di pagi hari tadi,” ungkapnya kepada JTV.
Budi menambahkan, meskipun sudah turun di siaga kuning, namun sebagian kecamatan masih terendam banjir. Terutama jalan desa, seperti yang ada di Kelurahan Ledok, di Kecamatan Kanor, dan Kecamatan Baureno.
“Melihat trennya, debit air sungai bengawan solo akan terus menyusut, mengingat kondisi hulu saat ini juga sudah mulai turun,” pungkas Budi. (edo/rok)
Sebelumnya selama 2 hari, debit air sungai bengawan solo berada di siaga merah atau menyentuh angka 14,75 piscal. Sehingga membuat 48 desa, di 11 kecamatan yang ada di Bojonegoro terendam banjir.
Petugas pembaca tinggi muka air BBWS, Budi Susanto mengatakan, kondisi debit air sungai bengawan solo dari siaga merah turun menjadi siaga kuning di angka 13.96 piscal.
“Banjir mulai berangsung turun mulai tadi malam, dan mulai air mulai turun secara signifikan hingga 10 centimeter, saat di pagi hari tadi,” ungkapnya kepada JTV.
Budi menambahkan, meskipun sudah turun di siaga kuning, namun sebagian kecamatan masih terendam banjir. Terutama jalan desa, seperti yang ada di Kelurahan Ledok, di Kecamatan Kanor, dan Kecamatan Baureno.
“Melihat trennya, debit air sungai bengawan solo akan terus menyusut, mengingat kondisi hulu saat ini juga sudah mulai turun,” pungkas Budi. (edo/rok)
